Friday, April 19, 2024
Home > Berita > Ponpes HK Disebut Beda Mazhab, Atang Tantang Ketua DPRD Kuningan

Ponpes HK Disebut Beda Mazhab, Atang Tantang Ketua DPRD Kuningan

Mimbar-Rakyat.com (Kuningan) – Sepertinya permasalahan antara Atang dengan Ketua DPRD Kuningan, Nuzul Rachdy belum usai, mereka kembali berseteru kali ini terjadi di Ruang Kerja Nuzul Rachdy, Gedung DPRD Kuningan, (3/9/2021) Jum’at, sekira pukul 11.00 WIB.

Atang yang merupakan warga Kelurahan Cipari, Kabupaten Kuningan sengaja mendatangi Nuzul untuk mempertanyakan sebuah pesan yang beredar tentang agenda pertemuan Presiden Joko Widodo ke Kabupaten Kuningan yang dialihkan ke Ponpes Miftahul Janah, Ciloa, yang diduga berasal dari Nuzul Rachdy.

Atang pun mempermasalahkan adanya narasi tentang perjuangan pihak tertentu yang akhirnya membatalkan kunjungan Presiden Jokowi ke Ponpes Hunul Khotimah yang dialihkan ke Pontren Miftahul Janah  Ciloa yang disebutkan bermazhab sama dengan si penulis.

Atas tulisan di percakapan whatsapp ini, Atang mengaku keberatan dan mempermasalahkannya.

“Ini akidah, Saya keberatan, ayo baca WA nya bareng, ” ujar Atang dengan nada tinggi.

Sempat dilerai oleh Satpam DPRD Kuningan, namun akhirnya Atang pun menyampaikan apa yang menjadi keluhannya. “Silakan keberatannya sebelah mana, kalau keberatan dan Saya dianggap melanggar hukum silakan laporkan, ” jawab Zul.

Namun Atang malah balik menyerang dengan kata-kata bahwa bermaksud klarifikasi terlebih dulu pada yang bersangkutan. Ia mengatakan lagi bahwa ruangan di DPRD itu adalah rumah rakyat dan Ia berhak ada di sana.

“Saya tanya tujuannya (menulis kata-kata di whatsapp) itu apa? Ini akidah, ” kata Atang lagi.

Nuzul pun menjawab soal WA tersebut hanya dikirimkan ke grup kadernya. “Saya WA ke group Saya ke kader Saya, apa salah Saya, ” sebutnya.

Mendengar adanya keributan pimpinan DPRD lainnya mendatangi ruangan Ketua DPRD Kuningan seperti Wakil Ketua DPRD, Dede Ismail, Ujang Kosasih, Kokom Komariyah, Sekwan Nurdijanto dan Kabag Persidangan Deden pun ikut hadir melihat aksi kemarahan Atang ini. Hadir juga, Ketua BK, Toto Taufikurohman.

Dede Ismail mencoba menengahi cekcok Atang dengan Nuzul. Ia meminta Atang untuk tenang dan menjelaskan maksud kedatangannya secara jelas.

Atang mengakui Ia sebelumnya telah mengirim whatsapp ke Nuzul Rachdy mempertanyakan maksud tulisannya itu. Namun Zul ternyata tidak meresponnya, dengan alasan sedang memimpin Sidang Paripurna

Karena tidak direspon itulah, kemudian Atang mengontrog ruangan Nuzul Rachdy dan mencak-mencak, karena tidak merasa dihargai.

Karena Zul beralasan ada kegiatan lagi, akhirnya Atang “disuruh” keluar meninggalkan ruangan dan gedung dewan.

Saat keluar gedung dewan dengan dibopong Satpam, Atang tetap bersikeras akan mempermasalahkan hal itu. Ia berjanji akan datang lagi dengan aksi yang akan digelarnya. Dalam cekcok itu, Atang dan Zul juga sempat melontarkan kata-kata akan saling lapor jika permasalahan tidak selesai. (Dien)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru