MIMBAR-RAKYAT.com (Bekasi ) – Pelaksanaan normalisasi saluran air di Perumnas 3, Bekasi Timur, Kota Bekasi, menimbulkan keresahan pada sejumlah warga. Masalahnya, proyek untuk mengatasi banjir tersebut yang berjalan beberapa bulan tidak kunjung selesai sehingga menggangu aktivitas masyarakat.

Kerja pelaksana di lapangan dinilai tidak professional. Antara pembongkaran jembatan dan pelebaran saluran air tidak langsung ditindak lanjuti dengan pemasangan saluran yang sudah dicetak (beton).

Akibatnya sejumlah pagar rumah , bahkan pagar masjid, rubuh.
Pelebaran saluran air di Perumnas 3 tersebut dilakukan di Jalan Nusantara dan Jalan P Irian Jaya Raya. Salah seorang warga Rt 04/18 di Jalan Irian Jaya, yang menyebut NH sebagai inisial namanya, menyatakan dia sangat dirugikan oleh pihak pelaksana , karena jembatan ke tokonya yang telah dibongkar tak kunjung dipasang lagi.

“ Dalam surat edaran dari RW 18 jelas disebutkan bahwa setiap rumah akan mendapat penggantian jembatan sepanjang 3 m. Tidak disebutkan apakah rumah itu tempat tinggal atau toko. Tapi nyatanya ada kabar toko tidak dapat penggantian,” katanya.

“Aktivitas saya terganggu. Saya dirugikan. Hitung saja, sudah dua bulan toko saya tidak bisa beroperasi penuh karena jembatan gak kunjung dipasang. Kalo lima puluh ribu rupiah saja untung yang saya dapat perhari, hitung saja berapa kerugian saya ,” tuturnya lagi.

Salah seorang pengawas lapangan proyek normalisasi air tersebut menyebutkan bahwa pihaknya tidak mendapat instruksi untuk memasang jembatan—berupa cetak beton segi empat—dari atasnnya di toko tersebut.

“Jadi saya tidak berani, karena jatah di toko itu adalah beton leter U (terbuka bagian atas—Red),” katanya.

Beberapa warga juga mengeluhkan soal pagarnya yang rubuh. Mereka mempertanyakan kapan pagar dipasang lagi. Lainnya mempertanyakan, kenapa jembatan ke rumahnya hanya dipasang dua meter, bukan 3 meter sesuai pemberitahuan.***Eank