Thursday, March 28, 2024
Home > Berita > Mbah Moen Dimakamkan di Ma’la Mekah Dekat Sayyidah Siti Khadijah

Mbah Moen Dimakamkan di Ma’la Mekah Dekat Sayyidah Siti Khadijah

KH Maimun Zubair atau Mbah Moen. (ist)

MIMBAR-RAKYAT.Com (Jakarta) – Jenazah KH Maimun Zubair atau Mbah Moen akan dimakamkan di Ma’la yang merupakan pemakaman untuk warga asli Arab Saudi.

Di tempat ini, sejumlah keluarga Nabi Muhammad SAW dimakamkan. Menurut informasi, Mba Moen akan dimakamkan dekat makam Sayyidah Khadijah, istri Rasulullah.

Sebelumnya, jenazah Mbah Moen disemayamkan di kantor Daerah Kerja Mekah, ini tempat petugas haji Indonesia berkantor. Dari sini, jenazah akan dibawa ke Masjidil Haram untuk disalatkan.

Kepastikan tempat pemakaman Mbah Moen di Ma’la disampaikan Amirul Hajj yang juga Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin. Mengenai tempat pemamakan ini, Menag menegaskan bahwa keluarga memang telah menghendakinya.

“Keluarga menghendaki almarhum dimakamkan di Mekah ini. Insya Allah kita berharap sedang diikhtiarkan di Ma’la,” katanya.

Dijelaskan Menag, sesuai ketentuan jemaah haji yang meninggal tidak dimakamkan di Ma’la, ini karena pemakaman Ma’la khusus untuk warga Mekah.

“Warga negara asing bukan di Ma’la ada pemakmaan khusus, tapi kita ikhtiarkan bisa dimakamkan di Ma’la. Jenazah dibawa ke Masjidil Haram untuk disalatkan,” katanya.

KH Maimun Zubair alias Mbah Moen meninggal dunia sebelum salat subuh pada Selasa, 6 Agustus 2019 di Mekah, Arab Saudi. Mbah Moen merupakan salah satu pendiri PPP dan ulama kharismatik.

Di usia sepuhnya, Mbah Moen masih kerap menyumbangkan pemikiran dan perhatian kepada PPP dan umat. Mbah Moen wafat pada usia 90 tahun. Dia lahir pada 28 Oktober 1928.

Keluarga besar Nahdlatul Ulama menyatakan sangat berduka cita atas wafatnya sang mustasyar, Maimun Zubair.

Sekretaris Jenderal Pengurus Besar NU Helmy Faishal Zaini melalui keterangan tertulisnya menyampaikan, Mbah Moen menjadi panutan umat karena kaselahan maupun keilmuannya dan juga kesahajaan hidupnya.

Warga NU, juga masyarakat Indonesia, wajib meneladani Mbah Moen. (V/d)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru