MIMBAR-RAKYAT.Com (Bekasi) – Gudang penyimpanan logistik pemilihan umum legislatif dan presiden yang disewa oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bekasi bocor. Hal itu diketahui setelah Bawaslu Jawa Barat melakukan inspeksi mendadak pada Kamis (31/1) siang.
Bersamaan dengan hujan deras, komisionir Bawaslu Jawa Barat mendatangi gudang logistik pemilu di Jalan Karang Satria, Kelurahan Duren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur. Gudang yang disewa itu merupakan bekas pusat perbelanjaan yang telah tutup.
Berdasarkan pantauan merdeka.com, kebocoran itu terjadi tepat di tempat penyimpanan sampul dokumen yang masih dibungkus plastik. Untuk mengantisipasinya, pihak KPU menutupinya dengan plastik putih berukuran besar.
“Hasil pengecekan, kami mendapati pertama untuk gudang penyimpanan terdapat kebocoran, maka kami minta agar KPU Kota Bekasi memperbaiki, karena ini sangat penting agar logistik pemilu tidak rusak,” kata Koordinator Divisi Pengawasan Bawaslu Provinsi Jawa Barat, Zaki Hilmi, Kamis (31/1).
Meskipun gudangnya penyimpanan dianggap baik, kata dia, namun jika ada kebocoran maka berpotensi menimbulkan masalah. Apalagi, logistik untuk pesta demokrasi telah disimpan di sana.
“Tinggal ditutup atau ditambal yang bocor,” jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga mendapati kekurangan kotak suara berbahan kardus. Pasalnya, ada penambahan jumlah TPS sebesar 220 di Kota Bekasi, dari total 6500 TPS di wilayah tersebut.
“Ada juga kualitas segel yang rentan sobek, kalau dibandingkan dengan segel pemilu 2014 saya mengalami langsung tahu persis itu jauh lebih baik kualitas segel 2014 dibanding 2019, jadi kerentanan itu mudah sobek itu sebelum dicopot dipisahkan dari tempatnya,” tutup Zaki. (M/d)
