Mimbar-Rakyat.com (Kuningan) – Masyarakat terdiri atas mahasiswa, santri dan perwakilan dari tiap desa se-Kabupaten Kuningan, mendekrasikan berdirinya Front Persatuan Islam Kuningan, di Halaman Masjid Syi’arul Islam, Senin.
Deklarasi FPI Kuningan diikuti oleh ratusan peserta, dimulai dengan menggemakan shalawat dan takbir.
“Hari senin, 4 Januari 2020, kami mendeklarasikan perahu perjuangan baru umat islam Kuningan, khususnya menjaga agama dan persatuan Republik Indonesia, dengan nama Front Persatuan Islam Kabupaten Kuningan,” ujar koordinator aksi deklarasi, Ustadz Ismail Amrullah.
Usai deklarasi, Ustadz Ismail menyampaikan pihaknya akan mengadakan audiensi bersama anggota legislatif Kuningan.

“Sekalian kami menyampaikan informasi bahwa besok Kamis, 7 Januari 2021, akan mengadakan audiensi bersama anggota DPRD Kuningan, untuk meminta mengusut tuntas pembunuhan enam Syuhada,” katanya.
Deklarasi FPI Kuningan berlangsung secara tertib, diadakan secara terbuka disaksikan oleh jemaah mesjid dan masyarakat umum.
Sementara itu, Kepala Bidang Politik Dalam Negri dan Orkemas, Elin Ratna Marlina, S.IP ., M.Si saat dikonfirmasi mengenai adanya deklarasi FPI Kuningan, pihak belum bisa memberikan keputusan apapun.
“Kami menunggu keputusan setelah pra peradilan karena FPI sudah menjadi ranah nasional, maka di daerah mengikuti hasil dari keputusan tersebut,”imbuhnya.
Meskipun telah berganti nama dan logo baru, pihaknya tetap akan menunggu keputusan dari pemerintah pusat.
“Meskipun telah berganti nama dan logo, Kami tetap akan menunggu keputusan dari pemerintah pusat,”pungkasnya. (dien / arl)