Saturday, July 27, 2024
Home > Berita > Elly Sri Pujianti Pensiun, Mengabdi 32 Tahun di PWI Pusat

Elly Sri Pujianti Pensiun, Mengabdi 32 Tahun di PWI Pusat

Keterangan foto: Ibu Elly, pakai baju kuning) (karim)

Namanya pensiun. Kerap menimbulkan kecemasan. Padahal merupakan keniscayaan di ujung pekerjaan. Menimpa siapapun sebagai pekerja, terutama kantoran.

Ada saja kekagetan dan keharuan. Tapi jangan lupakan juga kegembiraan dan rasa syukur yang mengiringi.

Namanya Elly Sri Pujianti. Bekerja di Sekretariat Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat di lantai 4, Gedung Dewan Pers, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat.

“Saya sempat kaget. Apalagi pemberitahuan dari Pak Sekjen dadakan. Tapi langsung sadar dan ikhlas, karena waktunya sudah tiba,” katanya ketika berbincang santai, sambil tersenyum.

Elly telah menuntaskan masa pengabdian selama 32 tahun di PWI Pusat.

Elly yang berkebaya lengkap dengan selendang, Jumat petang (17/5) tampil ceriah. Dia mengundang sahabat-sahabat dari sekretariat PWI untuk syukuran di restoran Gedung Sarinah, kawasan perbelanjaan dan kulineran bersejarah yg dua tahun ini direnovasi menjadi lebih modern dan megah.

Hadir antara lain pengurus PWI Pusat M Nasir, Ibu Artini dan wartawan senior Karim Paputungan.
Dari Sekretariat antara lain Ibu Taty, Lisna, Lia, Wina, Yudi, Nanang, Ono. Elly tak lupa juga mengundang pengelola warung, sopir hingga pelayan kantor. Dari kalangsn kerabat ada anak dan cucu Ibu Elly. Total sekitar 20-an orang.

Elly menjamu tamu-tamunya dengan menu rebusan dan bakaran khas negeri gajah putih. Sedangkan suvenir berupa pin cantik berhias bunga dengan tulisan, “Retirement Party, Say Good by to Elly. Friday May 27th, 2024.”

Masa Pensiun Ditunggu,
Bukan Perpisahan;

Nasir ketika menyampaikan testimoni mengatakan bahwa masa pensiun ditunggu oleh orang yang bekerja.

“Tentu ini bukan perpisahan, karena kita masih akan ketemu lagi,” ujar Nasir. “Kita sambut masa pensiun dengan kegembiraan dan rasa syukur.”

Nasir yang berbilang tahun bekerja sama merasa bangga atas
dedikasi Ibu Elly, terutama pada masa pandemi Covid-19.

“Saya menelepon tidak kenal waktu. Sering pada jam 01.00 atau 02.00 dinihari ketika mendata ribuan wartawan yang akan divaksinasi dan test PCR,” tuturnya.

Nasir menyatakan akan selalu ingat kerja keras Elly untuk sosial kemanusiaan dan tentu saja kantor.

“Kami ucapakan terima kasih. Selamat menjalani pensiun dengan bahagia,” kata Nasir.

Nasir adalah mantan Ketua PWI Peduli. Sekarang Ketua Bidang Pendidikan PWI Pusat. Bersama Karim Paputungan dan Elly selaku Sekretaris PWI Peduli beserta tim, aktif menyelenggaran bakti sosial, terutama dalam rangkaian kegiatan Hari Pers Nasional (HPN). Begitupun ketika pandemi Covid selama dua tahun lebih.

Hidup Baru,
Waktu lebih banyak untuk keluarga;
“Kita saling mendoakan dalam menjalankan kehidupan,” balas Elly.
Ibu Artini mengucapkan selamat memasuki hidup baru dengan waktu yang lebih banyak untuk keluarga.

“Saya tidak bisa melupakan kebersamaan. Jangan kita putus hubungan,” kata Ibu Taty senior Elly.
“Ibu Elly kayak ibu saya sendiri,” kata Yudi.

Ono berterima kasih, karena Elly memperkenalkan dengan seorang gadis yang kemudian menjadi istri.
“Ibu Elly bukan sekedar rekan kerja. Tapi sekaligus ibu yang baik,” kata Nanang.

“Selamat menikmati masa pensiun yang menyenangkan,” kata Lisna.
Sedangkan Lia mengenang kebersamaan ketika acara HPN (Hari Pers Nasional). Mereka berdua kerap satu kamar, sehingga asyik ngobrol sampai lupa tidur.

Karim mengingatkan untuk memasuki masa pensiun dengan riang. Tanpa mencemaskan masa depan. Tanpa menyesali masa lalu.

Orang Tua Tunggal,
Membekali Anak dengan Pendidikan;

Elly yang menjadi orang tua tunggal sejak anak terkecilnya berusia 2,5 tahun memiliki dua putri.

Putri pertama Astrid, alumni Sekolah Tinggi Desain Inter Study. Sekarang mengajar di TK.
Putri kedua Virginania, alumni Universitas Indonesia, Fakultas Sastra Program Studi Bahasa dan Kebudayaan Korea. Sekarang berkarier di perusahaan Korea.

++
Elly sudah menjadi nenek. Rheannen, cucu pertama sedang kuliah S-2 di Fakultas Hukum UI. Cucu kedua Alexandria siswa SMA Negeri di Tangerang.

“Anak- anak selain sekolah dan kuliah juga saya ikutkan pendidikan keterampilan, sebagai bekal penghidupan,”ujarnya.
(Karim Paputungan / wartawan senior)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru