MIMBAR-RAKYAT.com (Malang) Ditangkap KPK di malam takbiran. Tragisnya hakim ini justru malam takbiran yang sahdu menjadi malam petaka bagi dirinya karena ditangkap KPK.

” Bu malam ini saya akan terima hadiah lebaran dari seseorang. nanti jangan kaget ya …” kata seoang hakim kepada isterinya.

Isterinya yang melihat gelagat yang tidak baik mencoba mencegahnya.

“Pak ini kan seseorang yang pernah Bapak bebaskan dulu khan…..”  ” Jangan pak ini khan dosa.”

“Ah ibu ini. Khan peristiwanya sudah lama. Hadiah lebaran ini tidak ada kaitannya dengan perkara yang saya tangani dulu. Jadi bukan gratifikasi,” jawab Bapak yang adalah seorang hakim senior di Ibukota.

Sang Ibu yang mulai tergoda masih mencoba menahanya.”Nanti kalau dutangkap KPK gimana Pak .”

” Ah ini khan malam takbiran. Mana pula malam takbiran KPK keluyuran, pasti meeka juga pada libur,” kata Bapaknya.

” Tapi …..jangan deh Pa…” rengek sang isteri.

“Ibu tenang saja dirumah ya..,” kata Bapaknya sambil beranjak pergi untuk ketemu kliennya.

Lewat tengah malam si Bapak belum pulang, Sang isteri gelisah mondar-mandir, Sayup-sayup suara takbir masih terdengar dari surau diseberang komplek perumahan kehakiman. Telepon bapaknya tak bisa dihubungi. Sampai tiba-tiba hp nya sendiri yang berbunyi. Seseorang di seberang sana mengabarkan, Bapak sudah di Guntur, Rumah tahanan KPK….

“Hah…ditangkap KPK…?

“Ini true story, seorang hakim menerima gratifikasi di malam takbiran,” kata Johan yang disambut tawa ratusan mahasiswa di Gedung Widyaloka Universitas Brawijaya, Malang, Selasa (17/3).

-Saat memberi kuliah umum di Universitas Brawijaya Plt Pimpinan Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) Johan Budi sempat berbagi ceritera  kepada ratusan mahasiswa. Ia menceritakan pengalamannya selama menjadi juru bicara KPK. Johan menceritakan bagaimana saat Malam Takbiran ia harus tetap bekerja.
Johan menceritakan saat itu seorang hakim pamit pada istrinya untuk menerima gratifikasi. Istrinya sudah mengingatakan KPK akan menangkapnya bila ia tetap menerima gratifikasi tersebut.

“Tapikan besok lebaran,  KPK libur,” kata Johan menirukan perkataan hakim tersebut yang disambut sorak mahasiswa. Percakapan diatas adalah ilustrasi kejadian nyata tersebut.

Johan mengatakan gara-gara hakim tersebut tetap berangkat dan menerima gratifikasi ia gagal pulang kampung. Sebagai juru bicara ia harus membuat konferensi pers pada saat itu juga.

Johan mengatakan betapa sulit dan membutuhkan kerja keras di KPK. Maka KPK membutuhkan personel yang memiliki semangat untuk memberantas korupsi tanpa kenal lelah. Johan mengatakan KPK selalu kekurangan personel. Ia mengajak mahasiswa UB untuk melamar dan bekerja di KPK.

“Jurusan apa saja bisa bekerja di KPK,” kata Johan. (ais)