Tuesday, March 19, 2024
Home > Cerita > Daun Mareme Lalapan Obat Disentri, Batuk dan Diare

Daun Mareme Lalapan Obat Disentri, Batuk dan Diare

Pohon Mareme. (elly sp)

Mimbar-Rakyat.com (Palasari-Cianjur) – Mareme, dikenal sebagai tumbuhan liar yang banyak di hutan. Daun Mareme (Glochidion borneense (Müll. Arg.) Boerl) merupakan salah satu tanaman lalapan yang tidak terlalu dikenal oleh masyarakat, karena jarang ditemukan.

Daun mareme memiliki khasiat untuk mengobati disentri, batuk dan diare. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik simplisia dan ekstrak dari daun mareme.

Penelitian yang dilakukan meliputi pembuatan simplisia, pengamatan makroskopik, penetapan parameter spesifik dan non spesifik simplisia, ekstraksi daun mareme, serta penapisan fitokimia.

Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa daun mareme memiliki bentuk bulat telur dengan panjang 5,300 – 12,100 cm dan lebar 3 – 5,500 cm. Simplisia daun mareme memiliki karakteristik sebagai berikut, kadar air 47,390 – 77,820%, susut pengeringan 27,435%, kadar abu total 2,421%, kadar abu tidak larut asam 0,129%, kadar sari larut air 3,500%, dan kadar sari larut etanol 4%.

Ekstrak daun Mareme diperoleh melalui metode maserasi bertingkat dengan menggunakan 3 pelarut yang berbeda kepolaran (n-heksana, etil asetat, metanol). Dari hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa rendemen ekstrak n-heksana daun mareme sebesar 0,265%, ekstrak etil asetat daun mareme sebesar 3%, serta ekstrak metanol daun mareme sebesar 1,678%.

Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, salah satunya suku Sunda.

Masyarakat Sunda memiliki kegemaran mengkonsumsi lalap. Lalapan adalah daun-daun muda, mentimun, petai mentah, dan sebagainya yang dimakan bersama-sama dengan sambal dan nasi.

Kegemaran masyarakat Sunda mengkonsumsi lalap akibat budaya dan kehidupan masyarakatnya yang menyatu dengan alam, sehingga masyarakat Sunda yang tinggal di pedesaan sudah terbiasa dalam mengkonsumsi lalap, terutama masyarakat yang tinggal di daerah dekat gunung.

Hal ini terjadi karena banyak lalapan yang habitatnya di pegunungan atau sawah (Suriawiria, 1987). Mareme (Glochidion borneense (Müll. Arg.) Boerl.) dikenal sebagai tumbuhan liar yang banyak tumbuh di hutan.

Bagian kayu dari tumbuhan ini dimanfaatkan sebagai bahan bangunan, sedangkan bagian daunnya dijadikan sebagai bahan makanan ataupun lalapan. Keberadaan lalapan ini tidak terlalu dikenal oleh masyarakat, karena tidak dapat dijumpai di banyak tempat. Namun di beberapa pasar pinggiran kota masih dapat ditemukan jenis lalapan ini (Suriawiria, 1987).

Secara empiris, daun Mareme diketahui memiliki khasiat untuk mengobati disentri, batuk dan diare (Ochse, 1977 dan Ogata, 1995). Sedikitnya masyarakat yang mengenal daun mareme dan informasi ilmiah mengenai tumbuhan ini, menjadi salah satu penyebab kurangnya penelitian terhadap daun mareme.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana karakteristik simplisia dan ekstrak dari daun mareme (Glochidion borneense (Müll. Arg.) Boerl.). Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui karakteristik simplisia dan ekstrak dari daun Mareme. (elly sp/ds/dari berbagai sumber)

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru