Mimbar-Rakyat.com (Jakarta) – Bakal calon wakil presiden dari Koalisi Perubahan, Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengungkap hubungannya dengan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto yang diusung sebagai bakal calon presiden dari Koalisi Indonesia Maju (KIM).

Awalnya, Cak Imin mengatakan PKB memiliki tugas yang cukup sulit, yaitu menyambungkan berita langit dan berita bumi. “Hanya orang-orang PKB yang tahu itu, menyambungkan berita langit dengan berita bumi,” kata Cak Imin.

Kemudian, Ketua Umum PKB ini menceritakan proses dirinya sebelum memutuskan bergabung dalam Koalisi Perubahan dan menjadi pasangan Anies Baswedan di Pilpres 2024.

Cak Imin mengaku pertama kali diperintah salah seorang kiai untuk berpasangan dengan Anies pada 2021. Namun, Cak Imin saat itu memutuskan merapat ke Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) dan mendukung Prabowo bersama Partai Gerindra dan Partai Golkar.

Meskipun, pada akhirnya Cak Imin melihat tak ada restu dari langit dan bumi terkait hubungannya dengan Prabowo itu.

“Saya ketemu, perintah kiai sejak tahun 2021, diperintah kiai di Makkah tahun lalu, diperintah kiai di Jawa Tengah, tapi kita anggap itu inventaris langit karena kita lihat di buminya kok belum ada tanda-tanda gitu. Saya dengan Pak Prabowo, buminya bagus, tapi langitnya gelap. Kira-kira begitu,” ujar Wakil Ketua DPR RI ini.

Justru, keadaan berbeda saat Cak Imin memutuskan keluar dari KKIR dan menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Anies Baswedan pada Pemilu 2024. Cak Imin mengklaim langit dan bumi seolah merestui deut dengan Anies pada Pilpres 2024.

“Ini ternyata AMIN (Anies dan Cak Imin) langitnya baik, buminya baik. Akhirnya kita cocok-cocokan. Tidak mudah mencocokkan langit dan bumi. Insyaallah kita direstui langit dan direstui bumi,” pungkasnya. (ds/sumber Viva.co.id)