Monday, April 29, 2024
Home > Berita > Atal Depari: Pers Indonesia terus berusaha dampingi pemerintah hadapi tantangan bangsa

Atal Depari: Pers Indonesia terus berusaha dampingi pemerintah hadapi tantangan bangsa

Ketua PWI Atal S Depari“ ketika membuka seminar "Peran Pers terhadap Pemulihan dan Kebangkitan Ekonomi Indonesia". (pwi)

Mimbar-Rakyat.com (Jakarta) – Pers Indonesia selalu hadir dan siap berkontribusi dalam pemulihan ekonomi Indonesia melalui peran strategis pers.

“Kegiatan seminar nasional ini adalah awal dan kami sudah menyiapkannya dengan tujuan mempertegas tujuan pers Indonesia untuk terus meneruskan berusaha mendampingi pemerintah, menyelesaikan dan menghadapi tantangan bangsa di berbagai sektor ke depan,” kata Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI),  Atal S Depari.

Atal mengungkapkan hal itu ketika membuka seminar nasional bertajuk: “Peran Pers terhadap Pemulihan dan Kebangkitan Ekonomi Indonesia”, yang diselenggarakan PWI di Auditorium Adhiyana, Wisma Antara Jakarta, Kamis (26/10/2022).

Atal menuturkan, PWI ingin mendorong optimisme, memberikan dukungan kepada pemerintah dan pelaku multi sektor industri di Indonesia dengan salah satunya melalui seminar nasional.

PWI menjaga komitmen dan konsisten untuk mendampingi pemerintah. Sebab, pers harus konsisten sehingga sumber daya alam (SDA) mempunyai nilai tambah yang tinggi. Selain itu, pers konsisten membangun industri serta sumber daya manusia (SDM), agar Indonesia tidak terjebak kepada middle income trap.

Atal menyebutkan, ketika pandemi Covid, ekonomi Indonesia menjadi lower middle income. Untuk itu, ia menegaskan, situasi saat ini, Indonesia harus meletakan pondasi dasar ekonomi yang kuat, yaitu dengan menciptakan nilai tambah yang tinggi melalui produk-produk berbasis SDA.

Kemudian, terbentuk kemandirian pangan yang saat ini tengah berjalan. Apabila konsisten bisa tumbuh lebih tinggi, maka Indonesia bisa mencapai cita-cita menuju negara maju dengan pemerataan kesejahteraan.

Untuk itu, Atal S Depari menuturkan, peran media yakni menjaga konsisten. “Siapaun nanti presiden yang tetap konsisten tujuan terakhirnya adalah mensejahterakan rakyat,” ucapnya.

Pada acara tersebut, sejumlah pakar ekonomi hadir menjadi pembicara, di antaranya Kepada Badan Pangan RI, Arief Adi Prasetyo yang diwakilkan; Dirut PT. Bank Tabungan Negara, Heru Koesmahargyo diwakili Direktur Eksekutif Indef, Tauhid Ahmad; dan Dirjen IKP Kominfo RI, Usman Kansong.

Berbagai krisis

Atal selanjutnya mengatakan, saat ini Indonesia dihadapkan pada ancaman dunia yang sangat serius. Geopolitik pasca pandemik Covid-19 telah memicu berbagai krisis. Dunia diliputi ketidakpastian kondisi hari ini, membuat banyak sektor harus siaga penuh menghadapi keadaan terburuk di masa depan.

“Krisis keuangan, pangan dan energi global, ditambah tekanan inflasi, menjadikan dunia dibayangi resesi yang sangat tajam. Ketidakpastian semakin menganga terutama diakibatkan the perfect storm,” kata Atal.

Atal mengatakan, sejumlah lembaga internasional memproyeksikan pertumbuhan ekonomi dunia berada pada kisaran 2,3-2,9 persen. Proyeksi tersebut mengalami penurunan dibandingkan 2022, pada kisaran 2,8 – 3,2 persen. Indonesia diharapkan untuk waspada terhadap ancaman krisis ekonomi yang melanda dunia ini.

“Dengan kondisi demikian, Indonesia harusnya juga waspada. September lalu, Asian Developement Bank (ABD) memangkas pertumbuhan ekonomi tahun 2023 dari 5,2 persen menjadi lima persen,” katanya.

“Namun demikian, ADB juga memprediksikan Indonesia termasuk ke dalam negara yang akan terhindar resesi,” kata Atal.  (him)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru