Thursday, October 24, 2024
Home > Berita > Andy Wibowo: Persaingan Ketat di Cabor Triathlon Asian Games 2018

Andy Wibowo: Persaingan Ketat di Cabor Triathlon Asian Games 2018

Atlet Triathlon Andy Wibowo. (ist)

MIMBAR-RAKYAT.Com (Jakarta) – Cabang olahraga (cabor) Triathlon akan dipertandingkan pada Asian Games 2018 Jakarta-Palembang. Meski terbilang baru di Tanah Air, namun cabor yang memadukan tiga unsur olahraga, yakni renang, sepeda, dan lari tersebut akan banyak diminati banyak orang, sehingga persaingan menjadi ketat.

ATlet triathlon nasional, Andy Wibowo yakin cabang ini akan diikuti banyak peserta karena maraknya sejumlah event bertaraf internasional di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.

Keyakinan itu muncul dari pengalamannya yang semula merupakan atlet renang. Nama Andy bahkan sudah lebih dulu populer seiring prestasinya yang pernah menyumbang beberapa medali bagi Indonesia di ajang internasional.

Turun di nomor 100 meter gaya kupu-kupu yang merupakan nomor andalannya, Andy pernah menyabet perak di SEA Games 2003 di Hanoi dan perunggu di SEA Games 2007 yang dihelat di Bangkok, Thailand. Sayang, satu tahun berselang Andy memutuskan untuk pensiun dari olahraga yang membesarkan namanya itu.

Pria berusia 38 itu kemudian mencoba peruntungannya di cabor triathlon yang masih ia geluti hingga saat ini. Kepada Pos Kota, Andy pun menceritakan bagaimana awalnya ia mencicipi olahraga ini.

“Jadi sebenarnya saya mengenal triathlon sejak pensiun dari renang 2008 silam. Kebetulan 2009 ada acara Bali Triathlon, nah senior saya Richard Sambera menyuruh saya untuk bergabung tapi sebagai tim relay. Selama tiga tahun saya mencoba sebagai tim relay, baru lah pada 2012 saya putuskan untuk mengikuti lomba individu,” kenang Andy dalam sebuah acara di Jakarta, belum lama ini.

Dari coba-coba, Andy yang saat itu masih berusia 20-an itu, secara mengejutkan mampu mengukir prestasi dalam debutnya di cabang olahraga yang sebagian kalangan lahir di Prancis tersebut.

“Waktu itu tidak ada terget apa-apa, cuma tertantang saja, apakah saya bisa menyelesaikan dari berenang sampai lari tanpa berhenti. Tapi setelah saya ikutin, saya bisa menjuarai katagori nasional, nah setelah itu saya melihat ada peluang. Kemudian saya tekuni secara serius sampai sekarang,” sambung pria yang kemudian mulai ketagihan dan kerap mengikuti berbagai kejuaraan internasional untuk mewakili Indonesia.

Berkat ketekunannya, Andy bahkan berhasil menjadi atlet trathlon papan atas, sehingga mampu berlaga pada Kejuaraan Dunia Ironman yang berlangsung di Kailua-Kona, Hawaii pada Oktober 2017 lalu.

Ya, saat itu Andy berhasil mencatat sejarah karena untuk pertama kalinya Indonesia mengirimkan wakilnya pada Kejuaraan Dunia Ironman. Maklum, para atlet yang berlaga di ajang tersebut, bukanlah atlet kacangan. Pasalnya, para atlet harus memiliki kemampuan untuk berenang sejauh 3,8 km, dilanjutkan dengan bersepeda sejauh 180 km dan berlari dengan jarak 42,195 km hingga garis finis.

Dalam waktu dekat ini, Andy bahkan siap memecahkan rekor terbaiknya pada kejuraan Ironman 70.3 Bintan Kepulauan Riau (Kepri) yang akan digelar pada 18-19 Agustus mendatang. Event itu dijadikan Andy sebagai ajang pemanasan untuk mencapai peak performa demi bisa berlaga pada Kejuaraan Dunia Ironman 2018 di Nelson Mandela Bay, Afrika Selatan, 1-2 September 2018 mendatang.

“Saya sudah persiapkan diri untuk menuju kejuaraan dunia triathlon ironman. Hasil di Bintan nanti akan menjadi patokan saya mendekati performa puncak,” tuturnya.

Ironisnya, nama Andy tidak ada dalam skuad Indonesia proyeksi Asian Games 2018. Namanya bahkan sudah dicoret dari skuad Timnas Triathlon Indonesia sejak SEA Games 2017 lalu. Meski mengaku kecewa tidak masuk dalam daftar Timnas Indonesia, namun Andy sudah melupakan hal itu dan hanya fokus untuk mempersiapkan diri menuju Kejuaraan Dunia Ironman di Afrika Selatan. (i/dir)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru