Mimbar-Rakyat.com (Doha) – Maroko mengalahkan Kanada 2-1 untuk finis di puncak Grup F Piala Dunia 20022 Qatar, di stadion yang dipenuhi pendukung mereka. Di pertandingan sebelumnya mereka bermain imbang dengan Kroasia dan mencetak kemenangan mengejutkan atas tim peringkat kedua dunia, Belgia,.
Para penggemar Maroko hari Kamis (1/12) berpesta ketika negara mereka menjadi satu-satunya wakil dari negara-negara Arab yang mencapai babak sistem gugur Piala Dunia pertama yang diadakan di negara Arab. Mereka menari dan bersorak di stadion di Qatar. Begitu pula di jalan-jalan di kampung halaman mereka.
“Tim ini bisa melaju jauh di Piala Dunia ini!” teriak seorang wanita muda yang mengenakan bendera Maroko, bersandar dari jendela mobil yang penuh sesak di Rabat ketika orang-orang bergegas menuju distrik pusat untuk bergabung dalam perayaan jalanan.
Di Qatar, di mana tim tuan rumah bersama dengan Arab Saudi dan Tunisia telah tersingkir, Maroko kini membawa bendera wakil Arab yang telah sempat mengukir kemenangan melawan beberapa favorit.
Ratusan penggemar berkerumun di luar stadion, beberapa mendorong dan mendorong dan lainnya mencoba memanjat pagar untuk masuk bahkan setelah pertandingan dimulai, kata seorang wartawan Reuters di sana. Banyak yang tidak memiliki tiket tetapi berharap untuk melihat pertandingan tersebut.
“Fans ramai di sini karena tidak bisa masuk stadion. Hampir semua penggemar ini tidak memiliki tiket dan mereka menyukai Maroko dan ingin masuk,” kata salah seorang, Abdulmajid Mohammed, dari Arab Saudi.
Kerumunan juga membuat beberapa penggemar yang mengatakan mereka memiliki tiket tidak dapat masuk. “Kami memiliki tiket tetapi mereka menutup semua pintu dan tidak membiarkan orang masuk,” kata Mohammad Abdelhadi dari Libya, yang mengatakan tiket grupnya masing-masing berharga lebih dari $200.
Penyelenggara Piala Dunia FIFA dan Qatar, Komite Tertinggi untuk Pengiriman dan Warisan, tidak segera menanggapi permintaan Reuters untuk mengomentari kerumunan di luar stadion.
“Mereka membuktikan di lapangan bahwa mereka adalah singa… sejujurnya sebagai orang Saudi kami kalah kemarin tapi kami menebus kekalahan itu dengan kemenangan Maroko,” kata Talal Ahmed Obeid, menonton di zona penggemar di Casablanca.
Sementara Maroko adalah anggota Liga Arab yang bangga, negara itu juga dalam beberapa dekade terakhir memeluk identitas Afrika dan garis keturunan Berber, mengabadikan Amazigh sebagai bahasa resmi.
“Kami berharap dapat mengibarkan bendera sepak bola Afrika setinggi-tingginya,” kata pelatih Maroko Walid Reragui, Rabu.
Mohamed Tahiri, seorang pengacara yang merayakan di ibu kota Maroko, Rabat, di antara kerumunan yang mengibarkan bendera dan membunyikan klakson mobil meskipun cuaca hujan, mengatakan Maroko adalah satu-satunya tim yang tersisa untuk diidentifikasi oleh orang Arab.
“Ini adalah hari perayaan tidak hanya untuk kami orang Maroko tetapi untuk semua orang Arab dan juga untuk semua orang Amazigh Afrika Utara,” katanya.
Orang-orang sudah keluar mencari kafe dengan televisi untuk menonton pertandingan berjam-jam sebelum pertandingan dimulai.
“Generasi saya baru pertama kali mengalami hal ini,” kata Oufae Abidar, 38 tahun, seorang karyawan perusahaan. Dia masih balita ketika Maroko terakhir mencapai fase sistem gugur pada 1986. Penampilan Piala Dunia terakhir Maroko, empat tahun lalu, berakhir di babak penyisihan grup.
Kembali ke Doha, warga negara Oman Saeed Al Maskari, 30, mengatakan dia akan mendukung Maroko sekarang. “Kami berada di bagian Asia (wilayah Arab) dan mereka berada di bagian Afrika. Tapi kami berbicara satu bahasa, ”katanya.***(edy)
