Saturday, May 11, 2024
Home > Berita > Studi banding pejabat Disdik ke Bali dipertanyakan

Studi banding pejabat Disdik ke Bali dipertanyakan

Dadang Sudrajat, sekretaris Komisi A bersama Kta. Partai Demokrat Garut. (Yat.R)

MIMBAR-RAKYAT.com (Garut) – Keberangkatan para pejabat di lingkungan Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Garut ke Bali,  yang juga melibatkan 42  UPT pendidikanya, mendapat sorotan tajam dari berbagai pihak.

Sekertaris komisi A, Dadang Sudrajat, temperatanyakan dasar keberangkatan mereka.

“Kalau agendanya studi banding, ya harus jelas.  Alokasi dananya dari mana  dan kalau memang itu studi banding berarti anggaran dananya dari APBD,” katanya.

Tapi menurut Dadang Sudrajat, kalau memang itu studi banding sebaiknya harus ke wilayah yang setipe dengan Garut, misalnya ke wilayah Priangan, Tasik, Ciamis atau Sumedang.  “Itu satu tipe dengan Garut. Tapi kalau ke Bali tidak ada relevansinya,” ujarnya.

Dari budaya maupun adat isiadatnya, antara Garut dan Bali, katanya, sangat jauh, jadi apa yang bisa di adopsi dari hasil studi banding tersebut.

Jadi menurut Dadang Sudrajat, sangat disesalkan keberangkatan jajaran Disdik Garut ke Bali, apalagi  menghadapi tibanya bulan suci Romadhan.

Dadang juga mempertnyakan, apakah keberangkatan mereka ke Bali dbekali surat izin atau tidak,  sebab keberangkatan mereka dalam hari kerja, kecuali kalau mereka berangkat pada hari libur.

Ketua aktivis  Masyarakat Peduli Anggaran Garut (MAPAG), Haryoni, menyoroti, walaupun kondisi Kabupaten Badung Bali lebih baik dari Garut, namun tidak selalu harus dijadikan sebagai tolak ukur u namun untuk studi banding.

“Tidak semua sistem yang ada di Badung Bali bisa diterapkan di Garut, apalagi unsur budaya dan kemampuan keuangan antara Badung dan Garut. Selama ini kegiatan studi banding selalu dilakukan ke Badung Bali, padahal studi banding ke Bali itu sudah sering kali mendapat sorotan dari masyarakat,” katanya.

Ia menambahkan, studi banding ke Bali pada tujuanya mungkin baik, namun Pemerintah juga harus menghilangkan prasangka buruk dari masyarakat karena seringnya pejabat Garut jalan ke Bali.

Haryono juga menyesalkan,  kenapa setiap studi banding mesti ke Badung Bali, padahal baru saja bupati melakukan stud banding ke Badung bersama seluruh camat se-Kabupaten Garut.  (Yat/R/kb)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru