Thursday, May 01, 2025
Home > Berita > Terus-terusan Direndam Banjir, Petani Bojonegoro Rugi Miliaran Rupiah, Akibat Luapan Sungai Bengawan Solo

Terus-terusan Direndam Banjir, Petani Bojonegoro Rugi Miliaran Rupiah, Akibat Luapan Sungai Bengawan Solo

Banjir merendam Bojonegoro, Jatim. (ist)

MIMBAR-RAKYAT.Com (Bojonegoro) – Banjir berturut-turut pada akhir November 2016 dan awal Februari 2017 ini, membuat petani di sekitar bantaran Sungai Bengawan Solo, di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur rugi besar.

Karena banjir luapan Sungai Bengawan Solo itu merendam ratusan hektar tanaman padi dan menyebar di beberapa wilayah, seperti di Kecamatan Kanor, Kasiman, Kalitidu, Trucuk, Ngraho, sebagian Padangan dan Baureno, sejak 3 Februai 2017 lalu. Rata-rata usia tanaman padi, antara 20 hari hingga 35 hari.

Di Desa Temu, Kecamatan Kanor, sedikitnya 315 hektar tanaman padi usia 20 hingga 25 hari, terendam banjir, selama dua hari ini. Banjir juga merendam desa tetangga, seperti Gedongarum, Kedungprimpen dan Pucang.

Jika dirinci, lebih dari 500 hektar terendam banjir. Penyebabnya, jebolnya tanggul di Desa Pucang dan Temu, di pinggir Sungai Bengawan Solo. ”Ya, petani kelimpungan,” kataKades Temu, S Pranoto, Sabtu (4/1).

Disebutkan, rata-rata biaya produksi mengolah sawah cukup tinggi. Biaya sekitar Rp 6 hingga Rp 7 juta per hektare. Dengan rincian, pembelian benih padi, pupuk dan perawatan.

Dengan biaya itu, tinggal dihitung, jika banjir menggenangi puluhan hektare sawah di desanya. Padahal Desa Temu dan sekitarnya di Kecamatan Kanor, salah satu daerah lumbung padi Bojonegoro.

Sekretaris Dinas Pertanian Bojonegoro Bambang Sutopo mengatakan, banjir kedua kalinya membuat petani jadi merugi. Apalagi, daerah bantaran Sungai Bengawan Solo, musim tanam antara satu dengan lainnya berbeda-beda.

Misalnya antara Kecamatan Kanor dengan Kecamatan Kalitidu, Gayam, Malo, berbeda. Ada musim tanam pertama, tetapi di tempat lain, saatnya panen. “Rugi kedua kalinya, banjir kali ini,” ujarnya pada Sabtu 4 Februari 2017.

Sebelumnya data di Dinas Pertanian Bojonegoro menyebutkan, banjir meremdan lahan padi luas sekitar 1750 hektare, yang terjadi akhir November hingga awal Desember 2016.

Banjir yang menyebar di 11 kecamatan ini, merugi sekitar Rp 7,4 miliar. Yang terparah di antaranya di Kecamatan Baureno, Kanor, Kecamatan Kota, Trucuk, Kalitidu dan Malo.

Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro, Jawa Timur, memberlakukan siaga I dalam menghadapi banjir Bengawan Solo yang mencapai ketinggian air 13,65 meter.

“Bojonegoro masuk siaga I dengan ketinggian 13,03 meter sejak pukul 24:00,” kata Petugas Posko UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Budi Hendro, kemarin.

Sesuai data, lanjut dia, kenaikan air Bengawan Solo pada papan duga di Bojonegoro cukup cepat yang disebabkan memperoleh pasokan air dari hulu, Ngawi dan Jurug, Solo, Jawa Tengah, yang juga terjadi banjir.

Kasi Logistik dan Prasarana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro MZ Budi Mulyono, memperkirakan ketinggian air Bengawan Solo di daerahnya masih akan terus naik karena di daerah hulu terjadi banjir.

Apalagi, menurut dia, dari hasil pemantauaan prakiraan cuaca yang dikeluarkan BMKG Juanda Surabaya, hari ini di berbagai daerah, seperti Magetan, Madiun, Ngawi, juga lokal, terjadi hujan.

Maka itu, pihaknya mulai menyediakan berbagai kebutuhan, antara lain sarana evakuasi, tenda pengungsian, serta sembako dalam menghadapi banjir Bengawan Solo.

“BPBD memiliki stok beras enam ton untuk kebutuhan dapur umum dan dapur komunitas. Kalau memang kurang akan memanfaatkan stok beras cadangan yang di Bulog sekitar 100 ton,” ucap dia.

BPBD sebelumnya menginstruksikan kepada camat yang daerahnya dilalui Bengawan Solo untuk menginformasikan kepada masyarakat terkait adanya kenaikan air Bengawan Solo yang cukup signifikan.

Selain itu, camat juga diinstruksikan mempersiapkan dapur komunitas untuk melayani para pengungsi. (joh)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru