Mimbar-Rakyat.com (Banda Aceh) – Lokasi penampungan imigran Rohingya di Aceh yakni di Gedung Bekas Kantor Imigrasi Lhokseumawe dan kamp Yayasan Mina Raya Kabupaten Pidie diiaporkan sudah overkapasitas.

Selain itu masih ada lebih dari seratus imigran Rohingya yang ada di Sabang. Diketahui sebulan terakhir sejumlah pesisir di Aceh didatangi imigran Rohingya secara bergelombang menggunakan kapal kayu diduga dari Bangladesh.

Di Lhokseumawe, sudah ada 492 pengungsi yang tinggal. Sementara kapasitas ideal di tempat itu hanya 220 orang.

“Untuk kondisi saat ini di kantor eks imigrasi tempat penampungan sekarang sudah overload,” kata Kapolres Lhokseumawe, AKBP Henki Ismanto kepada wartawan, Kamis (7/12).

Gedung itu kata dia sudah kelebihan hingga 272 orang pengungsi Rohingya, sehingga mereka berdesak-desakan untuk tinggal di sana.

“Idealnya 220 orang. Saat ini terisi 492 jadi over 272 orang,” ujar Henki.

Begitupun di tempat penampungan Rohingya di kamp Yayasan Mina Raya, Kabupaten Pidie,juga dilaporkan sudah over kapasitas.

Khusus di Lhokseumawe, ada 23 pengungsi Rohingya yang sudah kabur dari tempat penampungan. Gelombang pertama yang kabur 7 orang dan gelombang kedua 16 orang.

Mereka kabur dengan cara merusak dinding kamar dan tembus ke kamar mandi wanita, kemudian melompat dari pagar pembatas.

Henki menyebutkan, saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait potensi adanya perdagangan manusia dalam kasus kaburnya pengungsi Rohingya tersebut.

“Kemungkinannya ada hubungan dengan people smuggling,” ujarnya. (ds/sumber CNNIndonesia.com)