Saturday, July 27, 2024
Home > Editorial & Opini > Suri Diro Joyoningrat Lebur Dening Pangastuti

Suri Diro Joyoningrat Lebur Dening Pangastuti

MIMBAR-RAKYAT.com ( Jakarta)  – Di tengah memanasnya hubungan antara KPK dan Polri, Presiden Joko Widodo  menuliskan sebuah status di Facebook yang bertuliskan “Suro Diro Jayaningrat Lebur Dening Pangastuti…”

Bagi masyarakat  Jawa atau yang terlatih dalam mendalami budaya pewayangan Suro Diro Joyonirat lebur Dening Pangastuti merupakan suatu ungkapan bahasa Jawa yang mempunyai makna teramat dalam.
 Ungkapan ini sudah hidup dalam budaya Jawa sejak ratuan tahun lalu. Bahkan pujangga Jawa Ronggowarsito yang hidup pada era tahun 1800 an sudah menyitir ungkapan ini dalam salah satu ramalannya.

Secara umum, makna ungkapan ‘Suro Diro Jayaningrat Lebur Dening Pangastuti’ adalah segala sifat keras hati, picik, dan angkara murka hanya bisa dikalahkan dengan sikap bijak, lembut, dan sabar.

Biasanya ungkapan ini terucap setelah  seseorang yang mengalami  cobaan  telah menemukan keyakinannya bahwa sesuatu akan bisa ditangani . Apaka Presiden sudah sampai pada tahap itu setelah melakukan kontemplasi.  

Tanda-tanda Perlawanan Jokowi

Presiden Joko Widodo menghadapi tekanan cukup berat dari partai pendukungnya terkait nasib calon Kapolri Komjen Budi Gunawan. Posisi Jokowi memang dilematis di tengah dorongan pelantikan Komjen Budi dan misi besar penyelamatan KPK dan penegakan pemberantasan korupsi.

Situasi berat yang tengah dihadapi Jokowi ini disampaikan oleh salah satu anggota tim independen, Buya Syafi’i Ma’arif. Syafi’i membenarkan situasi yang dihadapi Jokowi saat ini lumayan berat.

Pertemuan Presiden Jokowi dengan Tim Independen atau Tim 9 yang dipimpin Syafi’i Ma’arif di Istana Negara, Jakarta, Rabu (28/1/2015), memang mengungkap banyak fakta. Yang cukup mengejutkan adalah Jokowi mengakui bahwa nama Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri bukan muncul dari inisiatif dirinya sendiri, namun dari orang lain.

Meskipun demikian Tim 9 tak menanyakan lebih lanjut siapa orang yang mengusulkan nama dan mendesak tersangka kasus rekening gendut di KPK tersebut tetap dilantik jadi Kapolri. Sudah menjadi rahasis umum.  Sehingga pertanyaan itu anak kecil saja sudah bisa menjawab.

Karena nasi sudah menjadi bubur dan yang diperlukan saat ini adalah jalan keluar dari polemik cicak vs buaya jilid III yang kian membara.

Tim 9 sendiri memberikan 4 opsi kepada Presiden Jokowi untuk diambil keputusan dalam waktu dekat. “Opsinya misalnya (Komjen) Budi Gunawan bisa dilantik lalu diberhentikan, dilantik lalu mengundurkan diri, belum dilantik langsung mengundurkan diri, atau tak usah dilantik sama sekali dan Presiden langsung menunjuk calon baru,” ungkap anggota tim independen Jimly Asshidiqqie usai menemui Presiden Jokowi di Istana Negara, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Rabu (28/1/2015).

Semua opsi itu mengerucut kepada pembatalan Komjen Budi Gunawan jadi Kapolri. Jelas Jokowi sudah mendapatkan masukan luar biasa dari tim 9 yang dibentuknya itu. Pembentukan Tim 9 sendiri sudah menunjukkan tanda-tanda keberanian Jokowi menghadapi desakan pelantikan Komjen Budi. Sayangnya Tim 9 tak dilengkapi dengan Keppres sehingga keseriusan Jokowi masih dipertanyakan.

Tanda-tanda lain keberanian Jokowi tersirat dalam kata-kata perlawanannya. Kalimat perlawanan secara halus disampaikan lewat Facebook pada Minggu (25/1) pukul 16.00 WIB

“Suro Diro Jayaningrat Lebur Dening Pangastuti…” demikian status laman Facebook resmi Presiden Jokowi Senin (26/1/2015).

Arti filosofi itu yaitu segala sifat keras hati, picik, angkara murka, hanya bisa dikalahkan dengan sikap bijak, lembut hati, dan sabar. Namun Jokowi sendiri sampai saat ini belum bicara lagi soal sikapnya terkait nasib Komjen Budi jadi Kapolri.

Konon tekanan terhadap Jokowi semakin santer. Hal ini dibenarkan oleh Syafi’i Ma’arif yang buka-bukaan soal kondisi kebatinan Jokowi yang merasa tertekan. Semakin lama tak diambil keputusan maka tekanan semakin berat. “Ini harus cepat, karena situasi mendidih. Tadi dijawab iya. Dia banyak bebannya,” ujar Syafi’i.

Dari siratan makna sebenarnya kita bisa menangkap sikap Presiden Jokowi  yang tak hendak melanjutkan B G jadi Kapolri.  Persoalannya  bagaimana  Jokowi akan benar-benar berani melawan dominasi parpol  dengan lembut dan santun dan mendengarkan suara rakyat untuk menyelamatkan KPK?

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru