MIMBAR-RAKYAT.com (Fortaleza) – Penalti menjelang akhir permainan yang dilancarkan Giorgos Samaras memenangkan Yunani secara dramatis 2-1 atas Pantai Gading pada pertandingan terakhir Grup C yang dimainkan Selasa, dan membawa mereka lolos ke fase gugur Piala Dunia untuk pertama kalinya.
Samaras mencetak penalti kontroversial pada menit ke-93 setelah ia dinyatakan dilanggar Giovani Sio di dalam kotak penalti, ketika Yunani bergerak menyerang untuk mencari gol kemenangan.
Tayangan-tayangan ulang memperlihatkan Samaras tersandung tulang kering Sio, dan terjatuh, namun wasit asal Ekuador Carlos Vela menunjuk titik putih dan Samaras dengan tenang mengonversi tendangan itu.
“Kami mengincar kemenangan untuk 20 menit terakhir,” kata Samaras.
“Saya pikir kami mengendalikan permainan. Mereka tidak memiliki banyak peluang. Ini bermakna banyak bagi tim dan saya harap kami memberi banyak hal untuk dinikmati rakyat Yunani di kampung halaman.”
Kekalahan ini begitu menyedihkan bagi kubu Pantai Gading, yang telah berupaya bangkit dari kemasukan satu gol dan hanya terpaut beberapa detik dari hasil imbang yang akan membawa mereka melaju.
“Hasil akhir ini begitu kejam bahkan jika Yunani layak atas kemenangan ini,” kata pemain Pantai Gading Sabri Lampuchi. “Ini sangat berat, ini sangat berat. Ini sangat mengecewakan dan membuat frustrasi bagi saya. Seluruh tim telah berusaha keras.”
Para pemain Pantai Gading mengenakan ban lengan hitam untuk pertandingan ini menyusul meninggalnya Ibrahim Toure pada pekan lalu. Ibrahim merupakan saudara kandung termuda bagi dua pemain mereka, Kolo dan Yaya.
Kemenangan Yunani membuat mereka menduduki posisi kedua di grup dengan empat angka, unggul satu angka atas Pantai Gading dan tiga angka atas Jepang. Kolombia memuncaki klasemen dengan nilai sempurna, sembilan angka.
Setelah gagal melewati fase grup pada dua penampilan sebelumnya di Piala Dunia, Yunani akan menghadapi Kosta Rika di Recife pada Minggu untuk pertandingan di babak 16 besar.
Untuk kurun waktu yang panjang ini kelihatannya tidak akan menjadi harinya Yunani. Upaya mereka dua kali membentur mistar gawang dan satu kali mengenai tiang gawang.
Pertandingan juga dimulai dalam kondisi yang tidak menguntungkan bagi mereka, di mana mereka terpaksa melakukan dua pergantian pemain pada 25 menit pertama.
Gelandang Panagiotis Kone harus ditandu keluar lapangan pada menit ke-12, untuk digantikan Samaris, dan kemudian kiper Orestis Karnezis harus diganti karena cedera punggung.
Meski demikian, Yunani nyaris membuka keunggulan pada menit ke-30, bek Jose Holebas melepaskan tembakan yang membentur mistar gawang Pantai Gading.
Tiga menit sebelum turun minum mereka unggul, Andreas Samaris memanfaatkan kesalahan Cheick Ismael Tiote dan memainkan operan satu-dua dengan Samaras sebelum melepaskan tembakan mendatar yang tidak dapat dihentikan Boubacar Barry.
Pantai Gading terus berupaya menekan setelah turun minum dan mampu menyamakan kedudukan pada menit ke-74, melalui penyerang pengganti Wilfried Bony yang memasukkan bola dengan memanfaatkan umpan silang mendatar dari Gervinho.
Itu semestinya sudah cukup untuk membawa tim Afrika tersebut melaju, sampai eksekusi penalti Samaras mengubah peruntungan Pantai Gading dan mengirim mereka pulang di fase grup untuk ketigakalinya secara beruntun di Piala Dunia. (KB)
