MIMBAR RAKYAT.COM (Medan) –  Lingkungan VII, Kelurahan Sei Rengas II,  Medan yang digusur ditentang ratusan warga, kemarin. Mereka mengamuk melempari polisi pakai batu.

“Jangan sesuka hati PT KAI menggusur rumah kami. Masak kalian mau bayar kami hanya Rp1,5 juta,” teriak Ida, warga, kemarin.

Disebutkan, penggusuran ini mengakibatkan anak-anaknya tidak tahu harus tinggal di mana.

Ratusan polisi dan TNI terpaksa bekerja ekstra untuk melakukan pengamanan dan melakukan pendekatan agar warga tidak anarkis.

Meski warga sudah bersiaga di kawasan permukiman, namun, petugas bersama alat berat terus melakukan penggusuran.

Tidak hanya itu, beberapa Polwan dikerahkan untuk menenangkan warga yang berteriak-teriak. Petugas berupaya agar penggusuran berjalan damai.

Penggusuran rumah warga untuk pembangunan rel layang Medan-Bandara Internasional Kualanamu.

Setahun lalu, PT Kereta Api Indonesia (Persero) Devisi Regional
Sumatera Utara telah menggusur 60 kepala keluarga. Karena itu, ada 20 KK lagi yang harus digusur.

Wakil Walikota Medan Akhyar Nasution menganjurkan, warga pinggiran rel di Jalan Timah, Medan Area, untuk pindah ke rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) milik Pemkot Medan di Jalan Kayu Putih, Kelurahan Tanjung Mulia.

“Kami menyediakan Rusunawa. Tapi kami nggak memaksa. Itu kan tergantung masyarakatnya,” katanya.

Menurut Akhyar, masih ada 300 unit yang belum terisi. Harga sewa yang diberikan Rp300 ribu. Namun, wilayah rusunawa itu yang cukup jauh, padahal Pemkot Medan belum menyediakan sarana transportasi. (joh)