Thursday, May 01, 2025
Home > Berita > Puncak Musim Hujan di Jabodetabek Hingga Februari

Puncak Musim Hujan di Jabodetabek Hingga Februari

Mimbar-Rakyat.com (Jakarta) – Secara umum saat ini, periode Januari-Februari, wilayah Jakarta Bogor Depok Tangerang Bekasi (Jabodetabek) memasuk periode puncak musim hujan, sehingga potensi hujan intensitas sedang-lebat diprediksikan masih berpeluang terjadi hingga Februari.

Pihak Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatatakan, saat ini ada beberapa faktor dinamika atmosfer yang dapat memicu potensi peningkatan hujan di wilayah Jabodetabek untuk sepekan kedepan, antara lain; aktifnya Gelombang Kelvin di sekitar wilayah Indonesia selatan ekuator, MJO (Madden Jullian Oscillation) yang diprediksikan mulai aktif kembali di sekitar Samudra Hindia barat Sumatra dalam periode akhir Januari.

Hal lain adalah adanya pola-pola konvergensi (perlambatan angin) di Jawa bagian barat yang dapat memicu pertumbuhan awan hujan di sekitarnya.

Berdasarkan prakiraan berbasis dampak untuk  hari-hari kedepan, potensi signifikan di wilayah Jabodetabek dengan status waspada diperkirakan di; Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kabupaten Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan.

Untuk 19-25 Januari 2023, potensi hujan intensitas sedang-lebat di wilayah Jabodetabek terutama pada kisaran periode siang-sore hari masih harus diwaspadai di wilayah sebagai berikut: DKI Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi, Tangerang Selatan.

Memasuki periode puncak musim hujan dapat berakibat  sehingga potensi menimbulkan bencana hidrometeorologi (genangan, banjir, banjir bandang, longsor). Sehubungan dengan itu  BMKG mengimbau;
1. Meningkatkan kewaspadaan akan potensi cuaca ekstrem dan terjadinya bencana.
2. Memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air siap untuk mengantisipasi peningkatan curah hujan.
3. Melakukan penataan lingkungan dengan lebih baik untuk mencegah terjadinya bencana.
4. Turut menggencarkan sosialisasi, edukasi, dan literasi secara lebih masif untuk meningkatkan pemahaman dan kepedulian akan informasi potensi cuaca ekstrem dan dampaknya.
5. Terus memonitor informasi perkembangan cuaca dan peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG.***(edy)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru