Friday, March 29, 2024
Home > Berita > Lonjakan Covid-19 di Jateng, 8 kabupaten alami kenaikan kasus

Lonjakan Covid-19 di Jateng, 8 kabupaten alami kenaikan kasus

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo saat memberikan sambutan dalam Rapat Koordinasi Penanganan COVID-19 bersama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (2/6). Hadir pada kesempatan itu Ketua BNPB sekaligus Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Letjen TNI Ganip Warsito (kanan). (Foto: Komunikasi Kebencanaan BNPB)

Mimbar-Rakyat.com (Semarang) – Melonjaknya kasus aktif Covid-19 di sejumlah wilayah di Provinsi Jawa Tengah (Jateng) menurut Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sudah dapat diprediksi sebelumnya. Ketika ada hari libur panjang, maka pasti kemudian diikuti dengan adanya peningkatan kasus Covid-19.

Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Jawa Tengah mencatat setidaknya ada delapan Kabupaten/Kota yang mengalami kenaikan kasus secara signifikan meliputi Sragen, Tegal, Brebes, Banyumas, Cilacap, Karanganyar, Wonogiri dan Kudus. Demikian dikutip dari bnpb.go.id.

“Ini terprediksi sebenarnya. Setiap kali ada libur panjang pasti ada kenaikan (kasus),” lapor Ganjar kepada Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sekaligus Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Letjen TNI Ganip Warsito dalam Rapat Koordinasi Penanganan Covid-19, di Gedung Pemda Provinsi Jawa Tengah, Rabu (2/6).

Apa yang terjadi di Jawa Tengah persis seperti yang terjadi pada 2020 bahwa peningkatan kasus aktif pascalibur panjang nasional juga menyebabkan naiknya Bed Occupancy Rate (BOR) hingga mencapai 90 persen.

Kendati telah dilakukan konsultasi dan koordinasi secara rutin terkait adanya potensi kenaikan kasus dari liburan panjang, namun Ganjar mengakui bahwa hal itu tidak semua diantisipasi dengan baik oleh sejumlah Pemerintah Kabupaten/Kota di Jawa Tengah sehingga terjadi kenaikan kasus seperti yang terjadi di Kudus.

Selain kurangnya antisipasi, Ganjar juga melaporkan bahwa kenaikan kasus Covid-19 di Kabupaten Kudus juga terjadi karena prediksi-prediksi seperti fenomena tahun lalu yang tidak dicermati dengan baik sehingga menimbulkan kepanikan.

“Kaget gitu ya. Dia tidak prediksi, dia tidak antisipasi, lalu berikutnya panik,” kata Ganjar.

Kepada Ketua Satgas Letjen TNI Ganip Warsito, Gubernur Ganjar melapor bahwa pihaknya telah berulangkali meminta agar Pemerintah Kabupaten/Kota yang mengalami kenaikan angka kasus dapat segera mengambil langkah konsolidasi dan menghindari pemahaman seolah-olah dapat melakukan penanganan sendiri. Sebab, penanganan

Covid-19 tidak dapat dilakukan oleh satu pihak saja melainkan harus melibatkan berbagai komponen.

Untuk urusan yang satu ini, bahkan Ganjar berkelakar bahwa dirinya sudah seperti Guru Bimbingan Penyuluhan/Bimbingan Konseling (BP/BK) yang tugasnya memperingatkan atau membimbing siswa nakal atau kurang patuh terhadap peraturan di sekolah.

“Jadi ini saya sudah seperti guru BP/BK. Ada anak-anak nakal, kumpul lalu njeweri siji-siji (menjewer satu-satu),” kelakar Ganjar.

Dalam rapat yang dihadiri Forkopimda dan Pangkogabwilhan II serta jajaran pejabat tinggi BNPB itu, Ganjar juga menyampaikan bahwa pihaknya telah mengumpulkan kekuatan guna mendukung percepatan penanganan Covid-19 di Kudus dan sejumlah wilayah di Jawa Tengah.

Usai sowan atau melakukan kunjungan ke Tuan Rumah Jawa Tengah, Ketua Satgas Ganip Warsito kemudian menuju ke zona merah di Kabupaten Kudus untuk melihat secara langsung permasalahan di lapangan, terkait adanya lonjakan kasus di ‘Kota Kretek’ tersebut.

Hal itu dilakukan sekaligus untuk memastikan apakah yang selama ini sampai ke telinganya melalui berbagai sumber termasuk pemberitaan media benar-benar terjadi di lapangan. Sehingga pihaknya dapat segera mengambil kebijakan yang tepat terkait penanganan Covid-19.

“Untuk melihat secara langsung apakah apa yang disampaikan dalam berita itu sesuai dengan nyatanya atau tidak,” jelas Ganip.

Di sisi lain, dia juga memahami bahwa kasus yang dihadapi adalah permasalahan bersama. Oleh karena itu, Ganip beserta jajaran berkomitmen untuk membantu dan mendorong pemerintah daerah untuk mengendalikan kasus Covid-19 melalui berbagai langkah-langkah yang tepat dan terpadu.

Dalam hal ini, Kepala BNPB Ganip Warsito juga menyerahkan dukungan berupa Dana Siap Pakai (DSP) senilai 1 miliar kepada Pemerintah Kabupaten Kudus dan beberapa bantuan lain meliputi tenda isolasi 2 buah, masker kain 20 ribu lembar, masker kain anak 10 ribu lembar dan handsanitizer sebanyak 20 jerigen dengan kapasitas 4 liter.***(edy)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru