Mimbar-Rakyat.com (Makkah) – Petugas Perlindungan Jemaah (Linjam) Indonesian dari Sektor Khusus Masjidil Haram, banyak menemukan joki hajar aswad yang mencari mangsa. Mereka menawarkan jasa membuka jalan untuk mencium hajar aswad dengan imbalan sejumlah uang.

Nurhamida Lubis, petugas Linjam Sektor Khusus, mengatakan, dia melihat sendiri joki hajar aswad tersebut dan langsung ditanya. Demikian dilaporkan website Kementerian Agama, http://haji.kemenag.go.id, Senin (28/8).

“Kebetulan saya lagi jaga malam. Ada yang menawarkan jasa (joki hajar aswad)…saya tanyakan ke jokinya dia mengakui jemaahnya juga yang meminta,” kata Nurhamida, di Mekah, Minggu (27/8).

Menurut dia, kisaran harga yang dipatok para joki hajar aswad bisa mencapai 1.000 riyal atau sekitar Rp 3 juta. Keberadaan joki hajar aswad, katanya, tidak terlepas dari para jemaah yang berkeinginan kuat mencium batu hitam yang terletak di salah satu sudut Ka’bah itu.

“Kisarannya dari 500 riyal sampai 1.000 riyal. Keberadaan joki, juga karena jemaahnya ada yang berniat mencium hajar aswad,” ungkap dia.

Seorang haji bernama Suniar, yang melaksanakan ibadah haji tahun 2006 dan umrah 2015,  mengaku sempat ditawari oleh joki hajar aswad ketika sedang tawaf. “Yang menawari itu orang Indonesia. Dia ada beberapa orang. Tapi saya tolak,” katanya.

Menurut dia, seluruh jemaah yang waktu itu dibimbing oleh petugas dari Bani Saleh Bekasi, sebelum berangkat telah diingatkan agar tidak melayani tawaran joki hajar aswad, dengan alasan cara itu bukannya berpahala, tapi malah berdosa, sebab mencium hajar aswad dengan jalan menyuap,” katanya.

Ibu 3 anak itu merasa heran, kenapa para joki itu bisa bebas beroperasi di sekitar Ka’bah (hajar aswad), mondar mandir mencari mangsa, padahal di sekitar tempat itu ada petugas keamanan, bahkan di samping hajar aswad itu sendiri ada polisi.***(eank)