Mimbar-Rakyat.com (Amman) – Israel meminta maaf atas terbunuhnya dua orang Yordania di kedutaan besarnya di Amman dan setuju untuk menyelidiki kematian mereka. Kedua korban ditembak mati oleh seorang petugas keamanan Israel di kompleks kedutaan tersebut pada bulan Juli 2017. Kedubes Israel ditutup sejak saat itu.
Kementerian luar negeri Yordania mengatakan pada hari Kamis (18/1) bahwa mereka menerima sebuah surat dari pemerintah Israel yang menawarkan “permintaan maaf dan penyesalan yang dalam” atas pembunuhan tersebut. Demikian dilaporkan Arab News.
“Israel telah menerima semua tuntutan Yordania. Mereka sepakat untuk menyelidiki secara legal kasus kedutaan tersebut, mengirim sebuah permintaan maaf dan telah setuju untuk membayar kompensasi kepada keluarga korban , ” kata juru bicara pemerintah Mohammad Momani.
Momani mengatakan bahwa keluarga korban telah menerima permintaan maaf tersebut dan menyetujui sebuah tawaran kompensasi atas kematian saudara mereka. Tidak ada rincian tentang berapa banyak tawaran itu.
Penembakan menewaskan Bashar Hamarneh, pemilik rumah di kompleks kedutaan dan seorang reparasi mebel muda Mohammad Jawwadeh.
Israel beralasan bahwa penjaga membela dirinya setelah Jawawdah menyerangnya dengan obeng.
Namun Yordania membantah alasan tersebut dan marah ketika Israel menolak mengizinkan polisi Yordania mewawancarai penembak , serta memicu kebuntuan diplomatik.
Pembunuh kembali ke Israel dengan kekebalan diplomatik dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyambutnya dengan pelukan.***(janet)