Tuesday, April 16, 2024
Home > Berita > Hindari Kekerasan di Myanmar, 26 Muslim Rohingya Tewas Tenggelam di Bangladesh

Hindari Kekerasan di Myanmar, 26 Muslim Rohingya Tewas Tenggelam di Bangladesh

Warga Rohingya yang teraniaya. (Foto: Al Jazeera)

Warga Rohingya yang teraniaya. (Foto: Al Jazeera)

Mimbar-Rakyat.com (Cox’s Bazar) –  Sebanyak 26 warga Muslim Rohingya, 15 wanita dan 11 anak-anak, ditemukan tewas karena kapal-kapal yang mereka tumpangi tenggelam di Sungai Naf. Demikian dikatakan beberapa pejabat.

“Tiga kapal membawa sejumlah Muslim Rohingya yang melarikan diri dari kekerasan di Myanmar tenggelam di Bangladesh, menewaskan sedikitnya 26 orang,” kata  seorang pejabat, seperti dilaporkan Al Jazeera mengutip The Associated Press.

Menurut komandan penjaga perbatasan Bangladesh Letnan Kolonel S.M. Ariful Islam, Kamis (31/8), mayat 15 wanita dan 11 anak-anak ditemukan di Cox’s Bazar, setelah kapal-kapal  yang membawa sejumlah Rohingya yang tidak dikenal tenggelam di Sungai Naf pada hari Rabu (30/8).

Kekerasan di Rakhine, Myanmar, mendorong lebih banyak pengungsi Rohingya melarikan diri ke Bangladesh.

Pejabat tertinggi di Cox’s Bazar, Mohammad Ali Hossain, mengatakan, mayat akan dikubur karena tidak ada yang mengklaimnya.

Pejabat di Bangladesh mengatakan, akhir-akhir ini semakin banyak orang Rohingya mencoba menyeberangi sungai Naf yang membelah kedua negara menggunakan kapal-kapal reyot yang tidak dilengkapi dengan air.

Mereka menjadi semakin putus asa untuk dapat lolos dari kekerasan terburuk di Rakhine yang bergolak sejak bertahun-tahun. Seorang korban selamat mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa kapal kecil yang penuh sesak dihantam gelombang besar hingga menimbulkan korban tewas.

Warga dan aktivis menuduh tentara menembak tanpa pandang bulu pria Rohingya yang tidak bersenjata, wanita dan anak-anak, serta melakukan pembakaran.

Namun, pihak berwenang di Myanmar mengatakan bahwa hampir 100 orang telah terbunuh sejak Jumat, ketika orang-orang bersenjata, yang dilaporkan berasal dari Arakan Rohingya Salvation Army (ARSA), melakukan serangan  ke pos terdepan polisi di wilayah yang bergolak.

Pihak berwenang Myanmar mengatakan bahwa “teroris ekstremis Rohingya” baku tembak dengan pasukan pemerintah. Sementara warga Rohingya menyalahkan tentara yang melakukan pembunuhan di luar hukum.

Sekitar 27.400 Muslim Rohingya telah menyeberang ke Bangladesh sejak Jumat. Demikian dilaporkan kantor berita Reuters mengutip tiga sumber PBB. “Kekerasan terjadi karena para warga Budha  membakar desa Rohingya di Myanmar,” lapor Reuters, seperti dikutip Al Jazeera.

Berdasarkan pantauan satelit yang dianalisis oleh Human Rights Watch yang berbasis di AS,  banyak rumah di negara bagian Rakhine utara terbakar.

Sebagian besar dari satu juta Muslim Rohingya yang ada di Myanmar tinggal di negara bagian Rakhine utara. Mereka mengalami penganiayaan berat di negara mayoritas Buddhis itu.

Ketegangan yang berlangsung lama antara Muslim Rohingya dan umat Buddha Rakhine meletus dalam kerusuhan berdarah pada tahun 2012. Sejak itu muncul gerakan anti-Muslim di seluruh Myanmar. ***(janet)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru