Saturday, July 27, 2024
Home > Cerita > Hai Pezina Sadarlah, Puisi Djunaedi Tjunti Agus

Hai Pezina Sadarlah, Puisi Djunaedi Tjunti Agus

Lesung (ilustrasi: Sahabat Nestle)

Lesung (ilustrasi: Sahabat Nestle)

dosamu makin menumpuk

iblis tak perlu lagi menggodamu

karena kau telah akrab dengan dosa

pezina telah melekat di jiwamu

hartamu telah hitam legam

terus menerus dihantam palu godam

hingga menganga bak lubang biopori

yang tak lagi elastis, mati rasa

selalu menganga menampung air

kotoran dan limbah pun mengalir

 

hai para pezina, sadarlah

penyamaranmu tak lagi mempan

sosokmu yang dibalut bak ustadzah

penampilan bagaikan ustadz hebat

semua kebohongan telah terbongkar

persekongkolan terang benderang

tidak hanya sekadar ketangkap basah

tapi akal bulus kalian juga terkuak

menjual kelompok demi uang

 

wahai para penzina, insyaflah

jangan biarkan iblis terus berjaya

menguasai dirimu bergelimang dosa

ingatlah bahwa iblis telah bersumpah

menyesatkan keturunan Nabi Adam

karena pembangkangannya pada Allah

iblis akan terus menguasai kalian

selagi kalian tak mau sadar

tidak mohon ampunan kepadaNya

 

apakah kalian menantang siksaan?

menunggu azab Allah di dunia

ditenggelamkan ke perut bumi

diguncang dan dihempaskan

atau dihanyutkan oleh air bah

dihanyutkan dalam telanjang

siksa kubur, neraka pun menanti

 

apakah anda yakin dan mampu

meniti titian Shirath penuh tantangan

terbentang di atas neraka jahanam

dipersenjati pengait siap mengancam

menghantam para pendosa

merobek tubuh dan jiwa raga

hingga menghempaskan ke neraka

hai para pezina, sadarlah

bertobatlah sebelum terlambat

 

kematian takkan mengetuk pintu anda

esok, lusa, bisa saja hari ini

kematian menjemput, merenggut nyawa

sadarlah wahai para pezina

sebelum penyesalan datang

sebelum pintu tobat tertutup

 

pezina tak punya tempat di sorga

pezina pasangannya adalah pezina

bukan pasangan orang beriman

jika ingin selamat, segera sadar

hentikan perzinaan, bertaubat

tinggalkan penggoda, pendosa

jika ingin dapat tempat di surga

bertaubatlah, Allah Maha Pengampun

 

berhentilah berzina

siapkan diri menghadapi alam kubur

alam barzakh tempat penantian

sebelum memasuki hari kebangkitan

pengiringan ke Padang Mahsyar

yaumul mozan atau penimbangan amal

yaumul hisab, penghitungan amal

melintasi Shirotol Mustaqim

menuju surga atau dilempar ke neraka

 

hai para pezina, sadarlah

sebelum pintu taubat tertutup

jangan katakan agama hanya khayalan

dan Allah hanya isyapan jempol

sholat, puasa, zakat hanya akal-akalan

cabut semua ajaran sesat yang kau anut

hentikan kesesatan yang kau banggakan

taubatlah sebelum terlambat

Allah Maha Pengampun, Penyayang

 

***Jakarta 17102018

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru