Friday, March 29, 2024
Home > Sosok > Gubernur Emas

Gubernur Emas

BAPAK dua anak ini sangat terobsesi dengan emas. Keberhasilannya dalam memimpin Provinsi Jambi ingin ditandai dengan prestasi emas. Karena itu tidak heran bila suami Yusniana dan ayah dua anak–Ervin Afriyanti dan Diah Agusrin–ini ingin menandai suksesnya sebagai Gubernur Jambi dengan mewujudkan Jambi yang memiliki ekononominya maju, aman, adil, dan sejahtera (Jambi Emas) pada tahun 2015.

Namun sebelum impiannya itu tercapai, menjadikan program pembangunan menuju visi Jambi Emas tercapai,  Gubernur yang amat dikenal oleh masyrakatnya dengan inisial HBA itu telah mendapat anugerah emas. Hsan Basri Agus, demikian nama lengkap gubernur yang akrab dengan segala lapisan masyarakat ini, baru saja mendapat anugerah  “Pena Emas” dari PWI, yang diserahkan Ketua Umum PWI Pusat Margiono, Senin (1/7) malam lalu di Jambi.

Penghargaan yang hanya diberikan kepada sedikit tokoh di Indonesia sejak 40 tahun lalu ini adalah sebagai penghargaan atas jasanya ikut membantu peminaan pers di Indonesia, khususnya di Jambi. Dia ikut mendukung terselenggaranya Sekolah Jurnalisme Indonesia (SJI) di Jambi, juga memiliki andil besar dalam mensukseskan Hari Pers Nasiona (HPN) 2012 di Jambi.

HBA yang terkenal dekat dengan masyarakat provinsi tersebut memang akrab dengan para wartawan di daerahnya. “Penggunaan singkatan HBA itu bahkan bukan keinginan saya. Tapi dipopulerkan berbagai media. Ulah para wartawan,” kata pria kelahiran Sungai Abang, Jambi, 31 Desember 1953 ini.

“Setiap bertemu wartawan, yang saya tanyakan apakah mereka sudah makan. Bukan apa kabar,” katanya dalam orasi sebelum menerima penghargaan “Pena Emas” dari Persatuan Wartawan Indonesia, di Jambi, Senin (1/7) malam itu.

Cara itu, menurut dia bukan bermaksud mengambil hati wartawan agar tidak mengkritik kinerjanya, tetapi justru menempatkan pers sejajar dirinya. “Saya merasakan sekali peran pers dalam perwujudan program pembangunan menuju visi Jambi yang ‘ekononominya maju, aman, adil, dan sejahtera’ (Jambi Emas) 2015,” tuturnya lagi.

Harian Suara Karya melaporkan, perlakuan itu menurut HBA, bertujuan menegakkan keleluasaan kepada pers untuk bisa berkiprah secara profesional dan mandiri (kebebasan pers). Dia juga tidak sungkan mengkritik pers, yakni masih adanya pemberitaan yang tidak proporsional, tidak bertanggung jawab.

Bagi gubernur yang memimpin 3,5 juta penduduk ini, kritik tidak tabu. Justru dia selalu mengharapkan itu terus dilakukan pers, sehingga bisa langsung tahu persoalan daerahnya. Hasilnya, pembangunan Jambi sejak kepemimpinannya (2010) memperlihatkan peningkatan pertumbuhan ekonomi. Pendapatan per kapita masyarakat Jambi pun naik. (Tj)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru