Friday, April 19, 2024
Home > Berita > Drama “Ratok Lareh Pengulu” Akan Dipentaskan di Medan

Drama “Ratok Lareh Pengulu” Akan Dipentaskan di Medan

Mimbar-Rakyat,com (Medan) – Drama tari berjudul “Ratok Lareh Pangulu” yang berhasil menghentak kota Jambi di Provinsi Jambi dan Padang Panjang di Sumatera Barat, kembali akan dipentaska  di Medan, Jumat (26/10).

Karya yang terinspirasi dari ratok bawak sebagai budaya meratap di nagari Bukik Limbuku, Payakumbuh, Sumatera Barat itu kembali akan dipentaskan di Taman Budaya Sumatera Utara, di Medan, Jumat mendatang.

Dr Nurwani SST, M.Hum, penanggung jawab pagelaran ini menyatakan, Senin (22/10),   sebelumnya di Jambi pagelaran telah dilaksanakan pada tanggal 31 Agustus – 1 September dan di Padang Panjang, 4 – 7 Oktober.

Drama antara lain menyuguhkan hasil olahan pemenang hibah penelitian, penciptaan, penyajian seni (P3S) DRPM Dikti, dengan tim peneliti Dr Nurwani SST, M.Hum sebagai ketua peneliti sekaligus penanggung jawab, serta anggota; Martozet SSn, MA, Yunaidi SSn, MSn, dan Iskandar Muda SSn, MSn.

Ratok bawak merupakan ritual kematian untuk Penghulu. Dalam adat istiadat Minangkabau, Penghulu merupakan pimpinan tertinggi dalam nagari, dan sebagai pimpinan adat dan kaum, maka segala hal yang tekait dengan ke penghuluan dipersiapkan secara khusus, termasuk ritual kematiannya.

Ritual ratok bawak merupakan ruang khusus yang dipersiapkan bagi istri-istri penghulu dalam mengekspresikan kesedihannya. Ratapan histeris sambil menghentak kaki, memukul dada, bahkan berguling guling, merupakan bentuk ekspresi kesedihan istri-istri penghulu yang dilakukan secara spontan.

Semakin kuatnya pemahaman masyarakat nagari tentang ajaran Islam, maka ratok bawak mulai ditinggalkan. Guna melestarikan dan memberikan apresiasi bagi masyarakat, baik masyarakat Minagkabau secara khusus, maupun masyarakat Indonesia secara umum, dilakukan penelitian, penciptaan, dan penyajian karya seni Ratok Lareh Pangulu, sebagai bentuk rekontruksi dari budaya meratap ratok bawak.

Di Taman Budaya Jambi, pertunjukan bertema “tiga kota , 3 bentuk”. Drama Tari “Ratok Lareh Pangulu” karya Dr. Nurwani SST,M.Hum dari Prodi Seni Pertunjukan FBS UNIMED ini disajikan bersama tiga karya lainnya;  Dance Teater berjudul “Bangku Kayu dan Kamu yang Tumbuh di Situ” karya Dr Yusril Katil MSn, karya Randai Padusi “Rabuang Ameh” karya Zulkifli SKar, MHum dai ISI Padangpanjang, serta karya musik esperimental dari Sendratasik UNJA (Universitas Jambi)

Sedang  di ISI Padangpanjang, karya-karya yang disajiakan adalah karya tari, musik, teater, dan seni rupa, yang didominasi karya hasil hibah penelitian, penciptaan, penyajian DRPM Dikti.

Pada tanggal 26 mendatang  akan dipertunjukan kembali Drama Tari “Ratok Lareh Pangulu”  dengan tema “Jong Bataks Arts Festival #5” oleh Rumah Karya Indonesia (RKI), di Taman Budaya Sumatera Utara, Medan.***edy

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru