MIMBAR-RAKYAT.com (Yogyakarta) – Diorama sejarah menerapkan teknologi modern “holorama” dibangun di lantai dua Gedung Badan Perpustakaan dan Arsip DIY, sebagai destinasi wisata edukasi mengenai sejarah Yogyakarta.

“Rencana teknis pembangunan diorama itu sudah selesai dan mudah-mudahan 2019 sudah bisa dibangun,” kata pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kebudayaan DIY Budi Wibowo di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Selasa.

Budi mengatakan, diorama yang akan dibangun di ruangan seluas 1.400 meter persegi itu akan mengulas sejarah Yogyakarta mulai dari masa Mataram kuno hingga saat ini.

“Ruangan tersebut sekali masuk diperkirakan mampu menampung 700 pengunjung secara gratis.  Butuh waktu 30 menit hingga satu jam untuk menikmati seluruh diorama,” kata Budi.

Ia menambahkan, penggunaan teknologi modern berupa holorama bertujuan semakin memudahkan pengunjung meresapi alur sejarah Yogyakarta yang akan disajikan melalui diorama tersebut.

Teknologi pertama yang akan diterapkan di Yogyakarta itu, katanya seperti dilansir antaranews, akan membuat seluruh visual dalam diorama bergerak seperti aslinya.

Teknologi itu juga relatif mempermudah apabila terjadi perubahan secara mendasar karena tidak berupa patung seperti diorama yang ada di Museum Monumen Jogja Kembali.

“Misalnya masuk ruangan diorama `Serangan Umum Satu Maret` maka pengunjung akan betul-betul marasakan seperti berada di ruangan perang. Kemudian ketika masuk ruangan `Rebutan Apem` ya seperti ikut rebutan betulan,” katanya.

Budi menambahkan, rencana pemanfaatan teknologi “holorama” mendapatkan sambutan baik dari Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X.

Pembangunan diorama yang ditargetkan selesai pada 2020 itu membutuhkan dana sekitar Rp15 miliar yang akan dialokasikan dari dana keistimewaan (Danais).  (An/Kb)