Saturday, July 27, 2024
Home > Olahraga > Atletico Madrid Sia-Siakan Peluang

Atletico Madrid Sia-Siakan Peluang

MIMBAR-RAKYAT.com (Madrid) – Atletico Madrid menyia-nyiakan peluang untuk memastikan gelar Liga Spanyol pertama sejak 1996, setelah kalah 0-2 di kandang Levante, Minggu, menyebabkan keunggulan mereka di puncak klasemen menjadi tiga angka.

Real Madrid gagal memaksimalkan kekalahan Atletico dan hasil imbang Barcelona 2-2 saat melawan Getafe pada Sabtu, ketika mereka memerlukan sepakan voli brilian Cristiano Ronaldo pada masa tambahan waktu untuk mengamankan satu angka saat mereka bermain imbang 2-2 dengan tamunya Valencia.

Ronaldo, pencetak gol terbanyak Liga Spanyol dengan 31 gol, melepaskan sepakan tumit spektakuler yang gagal dihentikan kiper Valencia Diego Alves pada menit ke-92, untuk menjaga harapan Real membuntuti dua tim teratas.

Kemenangan bagi Atletico di Levante yang berbasis di Valencia, akan membuat mereka hanya memerlukan kemenangan saat menjamu Malaga pada akhir pekan mendatang untuk mengamankan posisi teratas dan apapun hasil apapun pada pertandingan terakhirnya di markas Barca pada pekan berikutnya tidak lagi relevan.

Bagaimanapun, gol bunuh diri Filiper Luis pada menit ketujuh dan penyelesaian rapi dari David Barral 21 menit sebelum pertandingan usai membuat Atletico akan perlu mengalahkan sang juara bertahan untuk mengamankan gelar ligaa perdana mereka sejak 1996.

Dengan dua pertandingan tersisa, Atletico memimpin dengan 88 angka, unggul tiga angka atas tim peringkat kedua Barca. Real, pada 83 angka di peringkat ketiga, memiliki satu pertandingan yang belum dimainkan di markas Real Valladolid pada Rabu ketika kemenangan akan membuat mereka menggeser Barca.

Terdapat peluang besar di mana jika Barca mengalahkan Atletico pada pertandingan terakhir, maka Barca akan memberikan gelar juara kepada musuh bebuyutannya Real, sedangkan Atletico dapat mengunci gelar dengan kemenangan saat melawan Malaga dan imbang di Nou Camp.

“Saya bangga terhadap tim, kami berusaha semampu kami dan pemain terbaik mereka adalah kiper mereka,” kata kapten Atletico Gabi pada wawancara dengan televisi Spanyol. 

“Kami tidak dapat membuat drama dari hal itu karena kami masih berada di posisi istimewa, dengan menentukan nasib kami sendiri,” tambahnya. “Jika kami menang pada dua pertandingan tersisa, kamilah sang juara.”

Di bawah asuhan Diego Simeone, untuk pertama kalinya Atletico memiliki peluang nyata untuk meraih gelar sejak mereka menjuarai Liga Spanyol dan Piala Raja pada 1996, dengan tim yang saat itu diperkuat oleh mantan kapten Argentina tersebut.

Pada salah satu musim terbaik dalam sejarah mereka, mereka juga melaju ke final Liga Champions untuk berhadapan dengan Real, berkat kemenangan mengejutkan 3-1 di markas Chelsea.

Tertinggal lebih dulu
Pasukan Simeone tidak terlihat merasakan dampak kesuksesan mereka di London, dan memulai  pertandingan melawan Levante dengan intensitas biasa, namun mereka tertinggal terlebih dahulu ketika bola meluncur mengenai dada Filipe dari sudut dan jatuh di garis gawang.

Atletico yang bermain dominan mendapatkan banyak peluang untuk menyamakan kedudukan, termasuk  tembakan Filipe yang digagalkan melewati garis oleh Loukas Vyntra pada menit ke-63, sebelum Barral mengendalikan umpan silang dari kiri dan menyepak bola melewati Thibaut Courtois.

Pemain pengganti Adrian melepaskan tembakan melengkung yang mengenai tiang gawang 13 menit sebelum pertandingan usai, namun Levante dapat naik melampaui Rayo Vallecano untuk menduduki peringkat ke-10 dengan 45 angka.

Di Bernabeu, Real, yang masih segar dari kemenangan agregat atas Bayern Munich pada Selasa di Liga Champions, terlihat dominan pada fase-fase awal.

Valencia memberi peringatan ketika Dani Parejo, mantan pemain Real, melepaskan tandukan yang ditepis ke tiang gawng oleh kiper Real Diego Lopez pada menit ke-16, dan tim tamu unggul ketika Jeremy Mathieu memasukkan bola melalui sundulan semenit sebelum turun minum.

Sergio Ramos menyamakan kedudukan melalui tandukan kepala pada menit ke-59 sebelum Parejo menghantam bola muntah untuk merestorasi keunggulan tim tamu enam menit kemudian, ketika Valencia terlihat akan menjadi tim pertama yang menang di markas Real dan Barca di musim yang sama sejak Real Mallorca melakukannya pada 2002/2003.

Namun Ronaldo menyelamatkan Real dengan meneruskan operan Angel Di Maria dengan sepakan voli pada menit kedua masa tambahan waktu, sekaligus mengamankan satu angka bagi tuan rumah.

Pelatih Real Carlo Ancelotti mengatakan gol Ronaldo terbukti vital bagi harapan klub meraih gelar dan menyayangkan serangkaian peluang yang gagal dimanfaatkan setelah Atletico dan Barca kehilangan angka.

“Saya telah berkata bawah liga akan menjadi menentukan pada beberapa pertandingan terakhir, dan itulah yang akan terjadi,” ucapnya pada konferensi pers.

“Ini adalah akhir pekan yang berat bagi para pemuncak klasemen dan sekarang ini lebih terbuka daripada sebelumnya,” tambah pria Italia itu, pada musim pertamanya melatih klub ibukota setelah menggantikan Jose Mourinho.

Finalis Liga Europa Sevilla, yang menyingkirkan Valencia dari semifinal Liga Europa pada Kamis, digaransi setidaknya menduduki peringkat keenam dan masuk kompetisi antar klub strata kedua Eropa untuk musim depan setelah mereka bermain imbang 0-0 dengan tamunya tim peringkat ketujuh Villarreal.  (KB)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru