Mimbar-Rakyat.com (Kuningan) – Mengantisipasi pasar global dan menciptakan suasan baru yang nyaman, Pemerintah Kabupaten Kuningan merencanaman revitalisasi Pasar Kepuh Kuningan.
“Langkah ini dilalukan agar nanti tidak mengelak lagi jika ada pihak luar yang ikut berniaga di sini. Makanya kita harus lebih siap menghadapi pasar global ini,”ujar Bupati saat sosialisasi revitalisasi Pasar Kepuh, Selasa (16/3/2021).
Tak hanya itu, revitalisasi Pasar Kepuh, menurut Acep, penting dilakukan untuk menciptakan lingkungan pasar yang nyaman bagi pedagang dan pembeli. Sehingga kesan pasar rakyat yang becek, kumuh, kotor tidak akan ditemukan lagi nantinya.
“Harapan kita lingkungan Pasar Kepuh dan Pasar Baru, nantinya bisa jadi satu kawasan yang menyatu, dengan menghilangkan batas di antara keduanya. Bahkan bisa jadi lokasi nyaman untuk wisata kuliner di Kuningan,” jelasnya.
Tanpa mengganggu transaksi perdagangan di saat ramadhan maka revitalisasi akan dimulai setelah bulan Syawal.
“Apalagi sekarang menjelang maremaan Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri, kita tidak akan mengganggu usaha para pedagang. Karena revitalisasi ini baru akan dilaksanakan usai Lebaran nanti, ” jelas Acep.
Bupati pastikan saat program revitalisasi Pasar Kepuh , tidak ada pungutan biaya apapun terhadap para pedagang.
Sementara, pada kesempatan yang sama Kepala Diskopdagperin, U Kusmana, melaporkan renovasi bangunan ini membutuh waktu lima bulan.
“Adapun lokasinya yakni blok P, T U, V dan W dengan beberapa tahapan perencanaan, dan mulai pelaksanaan dari 1 Juli sampai 6 Desember 2021, ” terang Uu.
Ia menyebutkan besaran anggaran untuk revitalisasi Pasar Kepuh ini adalah sekira Rp 10 Miliar yang bersumber dari APBD Provinsi Jawa Barat. (dien / arl)