DEONTAY Wilder siap jadi pembunuh Klitschko bersaudara, Vitali dan Wladimir. Terbukti ia menang KO 29 dari 29 laga yang sudah dilaluinya. Jadi, kakak-beradik itu harus waspada.
Petinju kelas berat Deontay Wilder (29-0, 29 KO) membuktikan punya power luar biasa. Selain sudah meng-KO semua 29 lawan, 17 di antaranya di awal-awal ronde. Sergei Liakhovich jadi korban terakhir 2 pekan lalu. Peraih perunggu Olimpiade 2008 itu menjatuhkan lawan dalam bilangan menit.
Tepatnya, dari 29 laga, 17 lawan kalah KO/TKO ronde 1, 6 di ronde 2, 4 di ronde 3, dan hanya 2 petinju yang tahan hingga ronde 4.
Itu sebabnya ia merasa tiba pada titik di mana ia harus bertarung dalam perebutan gelar kelas berat sejati. Lawan yang dibidiknya adalah Klitschko bersaudara. Wladimir Klitschko saat ini menggenggam gelar kelas berat WBC, sementara adiknya, Vitali, juara kelas berat WBA (super), IBF, WBO, dan IBO. Wilder tak ingin keduanya keburu mundur. Ia tak ingin bertarung untuk memperebutkan gelar lowong.
“Ke sanalah semua persiapan saya. Rasaya saya tak ingin nanti bertanding berebut gelar kelas lowong. Dua Klitschko-lah saat ini pemilik gelar itu. Mereka mempertahankannya hingga 1 dekade dan saya ingin merebutnya. Rasanya tak terhormat jika saya mendapatkannya dari petinju lain,” kata Wilder kepada BoxingScene Radio.
Sebagai sama-sama juara dunia kelas berat di badan tinju berbeda, kakak-beradik Vitali dan Wladimir sudah menegaskan takkan saling baku pukul untuk unifikasi. Jadi, kemungkinan gelar menjadi milik petinju lain jika mereka mengundurkan diri. Opsi itulah yang tak diinginkan Wilder. Ia ingin menjadi juara dari tangan sang juara.
“Saya ingin mengalahkan mereka. Saya bisa mengundurkan diri setelah menang atas mereka. Cuma pengecut yang merebut gelar melalui duel perebutan gelar lowong. Karena itu, saya tegaskan, mereka jangan mundur dulu,” ujar Wilder.
Wilder tentu punya kemampuan untuk menandingi kehebatan Vitali atau Wladimir. Namun, saat ini, ia agaknya belum akan mendapatkan kesempatan untuk langsung bertemu mereka. Masih ada beberapa laga ‘pemanasan’ yang menunggunya sebelum akhirnya bertemu Klitschko bersaudara. (aba)
