Thursday, May 01, 2025
Home > Berita > Wabup Kuningan Orang Pertama Penerima Vaksin di Kuningan

Wabup Kuningan Orang Pertama Penerima Vaksin di Kuningan

Wabup Kuningan saat menerima vaksinasi Covid-19. (dien)

Mimbar-Rakyat.com (Kuningan) – Wakil Bupati Kuningan H M Ridho Suganda menjadi orang pertama yang mendapatkan suntik vaksin Covid-19 Sinovac, di Kabupaten Kuningan pada Kamis (28/1/2021).

Setelah Wabup Kuningan, selanjutnya diikuti oleh Dandim 0615/Kuningan, Letkol Czi David Naenggolan, dan jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopinda), Kemenag, Ketua MUI Kuningan.

Saat vaksinasi, Wabup Kuningan yang didampingi oleh Bupati Kuningan H Acep Purnama, diperiksa terlebih dahulu baik jantung, tekanan darah dan suhu tubuh. “Rasanya biasa saja, dan ini mudah – mudahan bisa menjadi contoh bagi masyarakat, untuk bisa menggunakan kesempatan vaksinasi,” ujar Kang Edo, sapaan akrab Wabup.

Kang Edo pun menuturkan akan melakukan aktivitas seperti biasanya, sesuai dengan standar protokol kesehatan.  “Aktivitas sih seperti biasa, namun apabila ada sesuatu yang berbeda saya kira itu adalah hal yang wajar, karena ini sesuatu yang baru,” ungkap Edo.

Sementara itu, Dandim 0615/Kuningan, Letkol Czi David Naenggolan pun mengungkapkan tidak ada rasa apapun saat vaksinasi. “Rasanya seperti digigit semut, biasa saja, dan untuk masyarakat jangan takut, karena ini sudah dibiayai oleh pemerintah dengan biaya yang mahal,” ungkapnya.

Ia pun berpesan, Vaksinasi Covid-19 aman, karena telah diteliti dari peneliti seluruh dunia.

Sementara itu, sebelum penyuntikan, Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Kunungan, dr. Denny Mustafa, menuturkan sempat merasa gugup saat harus menyuntikan vaksin Covid-19 , ke Wakil Bupati Kuningan, di khalayak umum.

“Baru kali saya menyuntik disaksikan banyak orang, agak nervous juga, tapi ya karena sudah pekerjaan saya sehari – hari, jadi tidak ada masalah, hanya sensasinya saja yang berbeda karena dilihat banyak orang,” ungkapnya.

Dokter Denny menjelaskan efek samping dari vaksinasi yang paling sering ditemui adalah mengantuk, pegal di daerah penyuntikan. “Bagi yang sudah divaksin sebaiknya satu – dua hari untuk tidak melakukan gerakan yang berat di bagian yang disuntik vaksin,” ujarnya.

Sedangkan jarak waktu untuk vaksinasi kedua adalah 14 hari, hal itu diungkapkannya, untuk memberikan kesempatan pada tubuh memproduksi antibody.  “Selama 14 hari itu, penerima vaksi harus tetap menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan dan menjaga masker,” jelasnya.  (dien / arl)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru