Thursday, April 18, 2024
Home > Berita > Terkait Rencana Serangan Militer ke Suriah, Rusia Peringatkan AS

Terkait Rencana Serangan Militer ke Suriah, Rusia Peringatkan AS

Rusia Peringatkan AS

Rusia Peringatkan AS

Mimbar-Rakyat.com (Washington) –  Rusia mendesak Amerika Serikat (AS) untuk menghindari tindakan militer sebagai tanggapan atas dugaan serangan kimia oleh pemerintah Suriah. Ini merupakan tanggapan atas sikap Presiden AS Donald Trump dan sekutu Barat yang sedang mendiskusikan kemungkinan aksi militer ke Suriah.

Trump dan sekutunya  menyalahkan Presiden Suriah Bashar al-Assad atas dugaan serangan gas beracun pada Sabtu lalu ke wilayah yang diduduki kelompok anti-pemerintah Suriah, di Douma.

“Saya akan sekali lagi memohon Anda untuk menahan diri dari rencana yang sedang Anda kembangkan,” kata utusan PBB Moskow Vasily Nebenzia, pada Selasa waktu setempat di Markas PBB.

Dia memperingatkan Washington bahwa mereka akan “bertanggung jawab” atas setiap “petualangan militer ilegal” yang dilakukan. Namun para pemimpin Barat mengatakan mereka telah setuju untuk bekerja sama untuk menargetkan mereka yang bertanggung jawab atas serangan di Douma.

Presiden Perancis Emmanuel Macron mengatakan pihaknya akan menargetkan fasilitas kimia pemerintah Suriah. Sementara Presiden AS Donald Trump telah menjanjikan tanggapan “kuat”, dan dia dan Menteri Pertahanannya, James Mattis, telah membatalkan rencana perjalanan minggu ini.

Para aktivis oposisi Suriah, petugas penyelamat dan petugas medis mengatakan, puluhan orang tewas dalam serangan kimia yang dicurigai di kota Douma yang dikuasai pemberontak, di wilayah Ghouta Timur. Namun Pemerintahan Presiden Bashar al-Assad – yang menerima dukungan militer dari Rusia – menyangkal berada di balik serangan kimia.

Peringatan dari Moskow itu datang pada pertemuan terpisah Dewan Keamanan PBB yang gagal meloloskan langkah apa pun untuk mengatur penyelidikan atas dugaan serangan itu. Sebagai anggota tetap dari dewan, Rusia dan AS memiliki kekuatan untuk memveto. Mereka berdua memblokir proposal masing-masing untuk mengatur investigasi independen.

Resolusi yang disusun AS akan memungkinkan para penyidik ​​untuk menyalahkan secara proporsional atas serangan yang dicurigai, sementara versi Rusia akan menyerahkan itu kepada Dewan Keamanan.

Sebuah tim dari Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) akan segera turun ke Suriah untuk menentukan apakah senjata terlarang digunakan di Douma. Tetapi OPCW tidak akan berusaha menetapkan siapa yang bertanggung jawab atas serangan itu.

Washington telah berdiskusi dengan Inggris dan Perancis, guna meningkatkan prospek aksi militer Barat yang terkoordinasi.

Kapal perusak rudal Angkatan Laut AS, USS Donald Cook, telah berada di Mediterania, dan badan kontrol lalu lintas udara Eropa, Eurocontrol, telah memperingatkan maskapai penerbangan untuk mengambil “pertimbangan” sementara di Mediterania timur selama beberapa hari ke depan, karena kemungkinan adanya peluncuran rudal ke Suriah.

April lalu, setelah serangan saraf dengan kimia Sarin menewaskan lebih dari 80 orang di kota yang dikuasai oposisi Suriah, Trump memerintahkan penembakan puluhan rudal jelajah ke pangkalan udara pemerintah Suriah dari kapal Angkatan Laut AS di Mediterania.***(janet)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru