Mimbar-Rakyat.com (Jakarta) – Sean Gelael sudah meninggalkan Tanah Air untuk berlaga dalam putaran pertama Kejuaraan FIA WEC 2023 yang berlangsung 18 Maret 2023 di Sebring Raceway, Florida, Amerika Serikat.
“Sean berada di Monza melakukan private test selama dua hari,” kata Ricardo Gelael, ayahanda Sean yang terus mendampingi puteranya dimana pun berlaga.
Ricardo yang dihubungi Minggu menyebutkan, Sean bersama mitra lombanya yang baru, Ferdinand Habsburg asal Austria, melakukan test sendiri (private test) di Monza, sebelum berangkat ke Sebring.
Ricardo menyebutkan, mitra lomba lainnya yang akan mengendarai mobil WRT 31, Robin Frinjs, tidak ikut melakukan latihan karena masih dalam proses pemulihan pergelangan tangan yang cedera dalam laga Mexico City E-Prix medio Januari 2023.
Ketika itu, Robin harus menjalani operasi selama lima jam di pergelangan tangannya dan kini sedang dalam masa pemulihan dan ia berjanji akan kembali membalap.
“Semoga Robin segera pulih dan dapat bergabung dengan timnya dalam kompetisi nanti di Sebring,” kata Ricardo.
Sebanyak 37 mobil, 12 di antaranya kelas LMP2 yang diikuti Sean, akan bersaing ketat dalam lomba di lintasan Sebring Raceway, bekas landasan pesawat udara pada Perang Dunia II, yang mulai digunakan untuk balapan setengah abad silam.
Pada laga tahun 2022 di Sebring, Sean, Rene dan Robin yang memacu WRT 31 tampil sebagai runner-up di bawah tim United Autosports USA, sedangkan di urutan ketiga adalah WRT 41 yang disponsori Realteam.
Sebring dan sejarah
Sebring International Raceway yang kaya dengan sejarah memiliki hikayat panjang sejak 1950.
Para penonton, apakah mereka sudah beberapa kali berkunjung ke Sebring atau pun baru pertama kali menyaksikan lomba di sirkuit itu, akan merasakan semacam nuansa khusus yang menarik perhatian, yang sudah berlangsung sepanjang hampir tujuh dekade.
Kawsaan yang dahulu kala dinamai Hendricks Army Airfield, digunakan pada Perang Dunia II sebagai tempat latihan pasukan tempur B-17, kini sangat terkenal sebagai tempat lomba ketahanan 12 Jam yang dikenal secara internasional, disebut-sebut sebagai laga kondang kedua setelah Le Mans.
Penerbang yang gemar balapan, Alec Ulmann, menyulap landasan pesawat terbang itu menjadi lintasan balap dan pada awalnya digelar lomba ketahanan enam jam.
Dua tahun kemudian Sebring terkenal dengan lomba ketahanan 12 Jam dan sirkuit itu menjadi diketahui dan dikenal secara internasional.
Dalam laman sebringraceways.com dijelaskan sirkuit itu akhirnya digunakan selain sebagai tempat balapan, juga sebagai lintasan untuk berlatih mengendara, sebagai sekolah mengemudi, test kendaraan pabrik dan tentu saja untuk laga internasional.
Sebring, dengan lintasan sepanjang 6.019 km dengan 17 tikungan itu, merupakan lintasan yang paling aktif dengan berbagai fasilitasnya di negara itu, lebih dari 175 event perorangan diadakan di situ dalam lebih dari 250 hari dalam setahun.
Diperhitungkan lebih dari 400.000 pebalap, engineer, anggota kru dan keluarga balap datang setiap tahun ke Sebring International Raceway – belum termasuk para penonton. (arl)
