yang menimba ilmu di sekolah internasional Cita Buana, Jakarta itu.
Sean memang amat tekun belajar dan menurut ibunya ia pintar dalam bidang matematik, namun payah dalam menulis esay bahasa Indonesia. Di masa kecil, guru bidang itu dan agama didatangkan ke rumah.
Pemuda pelajar dan pebalap itu, — di antara 30 pebalap Eropa yang bertarung pada Kejuaraan FIA Formula 3 Eropa 2013 dan 2014, serta Formula Renault 3.5 — merupakan satu-satunya pebalap dari Indonesia yang konstan berlomba. Ia juga pebalap paling muda (2013). Ia juga pebalap yang baru pertama kali mencicipi semua lintasan balap, sementara yang lain sudah beberapa kali tampil di sirkuit itu bahkan beberapa di antaranya pernah menjadi juara.
Ia tidak main-main mengikuti balapan Eropa. Ia mengikuti 10 putaran FIA F3 Eropa, empat putaran British FIA Internastional, kemudian ikut pula balapan Formula 3 Masters di Belanda serta kejuaraan F3 Macau, November 2013.
Ia juga mengikuti 11 putaran (33 race) Kejuaraan FIA F3 Eropa 2014 bersama tim Jagonya Ayam with Carlin dan berhasil menempati urutan kedua klasemen tim. Pada musim 2015 di ajang Formula Renault 3.5. Sean berada di urutan ke-19 dari 26 peserta sedangkan tim Jagonya Ayam with Carlin di urutan keenam.
Ia pun berusaha menjadi pebalap pertama Indonesia yang mengikuti ajang lomba Formula Satu. Atau kedua, bila Rio Haryanto berhasil menduduki kokpit F1 pada 2016 atau 2017. Ia memiliki misi dan visi. Ia sudah menentukan perjalanan hidupnya. Ia memiliki kepribadian.
Sean kini sudah berusia 19 tahun, tak lama lagi menyelesaikan kuliah di Inggris, cukup dewasa untuk menentukan jalan hidupnya. Ia merencanakan membalap di ajang lomba GP2, yang sudah diikutinya beberapa putaran pada 2015.
Ia adalah idola pemuda Indonesia yang mencerminkan prinsip hidup bekerja.. bekerja .. bekerja serta bermental baja.
Sean, Selamat Ulang Tahun ke-19, semoga sukses mengharumkan nama bangsa dan negara. (seangp.com/arl)
