Saturday, July 27, 2024
Home > Berita > Pengemudi mobil harus tahu kondisi ban sehat atau tidak sehat

Pengemudi mobil harus tahu kondisi ban sehat atau tidak sehat

Ilustrasi - Ban merupakan masalah paling penting pada komponen kendaraan. (mancode.id)

Mimbar-Rakyat.com (Jakarta) -Ban tidak sehat dapat berakibat fatal karena menurunkan performa berkendara, antara lain menyebabkan kehilangan kendali atau oleng.

Presiden Direktor Hankook Tire Sales Indonesia, Yoonsoo Shin, mengatakan, pengemudi mobil biasanya mengalami overestimate atau penilaian terlalu tinggi terhadap ban karena secara kasat mata, penampilan ban terlihat baik-baik saja.

“Padahal, sebaik apapun kualitas dan teknologi ban, tidak ada ban yang resisten dari kerusakan. Umumnya, permasalahan  ban disebabkan oleh pemakaian dan perawatan ban yang kurang baik,” kata Shin dalam siaran pers kepada media, Selasa.

Ini terbukti, angka kecelakaan bus dan truk hingga saat ini masih kerap terjadi di Indonesia. Menurut data Korps Lalu Lintas Kepolisian Negara Republik Indonesia (Korlantas Polri), selama April 2019 hingga 30 Juni 2019, kecelakaan yang melibatkan kendaraan besar lebih dari 555 kasus.

Salah satu faktor penyebabnya adalah rendahnya kesadaran pada kondisi kesehatan ban.

“Ban satu komponen kendaraan paling penting. Ban berfungsi sebagai penopang beban, penerus daya gerak kendaraan, penerus kemudi untuk berbelok, dan pengontrol suspensi. Namun di sisi lain, ban juga salah satu komponen yang paling  terdampak dari empat fungsi utama ban tersebut. Masing-masing punya efek samping yang membuat ban dapat mengalami perubahan kondisi,” kata Shin.

Konsultan Komunikasi Hankook Tire Indonesia, Vanya Viranda, dalam siaran pers, menjelaskan secara rinci keterangan Shin tentang masalah ban kendaraan, dibagi atas empat hal.

Pertama, permasalahan ban paling umum adalah ban aus. Kendaraan komersial seperti ban dan truk tentunya memiliki jarak tempuh dan pemakaian yang tinggi, sehingga ban akan lebih cepat aus.

“Selain itu juga dapat dipengaruhi oleh perilaku mengemudi, kondisi jalan, kondisi tekanan angin, dan sebagainya. Ban yang aus dapat mengurangi daya cengkeram secara drastis sehingga membahayakan bagi bus dan truk, terutama saat melintas di jalanan licin atau bahkan hanya sekedar melakukan pengereman. Untuk itu diharapkan setiap pengemudi senantiasa memperhatikan ketebalan tapak ban. Jika sudah dibawah batas minimal penggunaan, sebaiknya segera mengganti ban,” kata Shin.

Kedua, permasalahan selanjutnya adalah ban kempis. Secara alami tekanan angin di dalam ban akan berkurang melalui pori-pori ban serta pentil dengan berjalannya waktu.

“Jika tidak dilakukan pengecekan dan pengisian kembali tekanan angin secara rutin, ban menjadi kempis. Faktor lain yang dapat menyebabkan ban kempis adalah tertusuk benda tajam seperti paku, batu, potongan besi dan lain-lain. Dengan demikian, para pengemudi bus dan truk perlu mengecek kondisi ban secara rutin dan lakukan pengisian angin jika ban kempis atau tambal ban jika ban bocor. Para pengemudi juga perlu berhati-hati dalam mengemudi khususnya jika kondisi jalan kurang bagus untuk mengurangi resiko terjadinya ban kempis,” katanya.

Ketiga,  permasalahan ban lainnya adalah ban benjol (separation). Pada perrmukaan ban yang rata sempurna dapat timbul jendolan berisi udara yang jika dibiarkan akan membahayakan pengemudi, serta mengganggu penampilan kendaraan.

“Kerusakan ini terjadi karena beberapa faktor, di antaranya adalah jam penggunaan kendaraan yang terlalu tinggi sehingga menyebabkan temperatur ban menjadi tinggi atau overheat, tekanan angin kurang secara terus menerus, dan sebagainya,” tambah Shin.

Untuk mencegah hal ini terjadi, ia melanjutkan, pengemudi diharapkan selalu memperhatikan tekanan angin ban dan waktu-waktu istirahat. Waktu istirahat penting selain untuk menghindari kelelahan pengemudi, juga penting untuk mendinginkan ban.

Keempat, jenis kerusakan ban paling fatal adalah ban pecah. Ban pecah seringkali dapat diakibatkan oleh kelebihan muatan yang diangkut oleh bus dan truk dari standar dimensi dan beban yang ditetapkan pabrikan, atau yang dikenal dengan istilah ODOL (Over Dimension Over Load).

“Semakin berat beban yang diangkut, semakin besar pula tekanan yang diberikan pada ban. Penyebab lainnya, ban dijalankan dalam kondisi tekanan angin yang kurang secara terus menerus, sudah ada benjolan, atau sudah ada luka pada ban sebelumnya. Jika terus dibiarkan, ban dapat pecah seketika. Hal ini sangat berbahaya karena dapat menyebabkan bus dan truk kehilangan keseimbangan,” kata Shin.

Untuk menghindari terjadinya kecelakaan akibat berbagai perubahan kondisi ban di atas, penting bagi para pengemudi bus dan truk untuk mengecek kondisi ban secara rutin, minimal tiap sebelum melakukan perjalanan.

“Jika setelah memeriksa ban Anda menemukan kondisi seperti benjol atau sudah aus di bawah batas minimal tebal telapak ban (biasanya 3 mm untuk truk dan bus), sebaiknya segera mengganti ban tersebut,” katanya.

“Untuk mendukung komitmen Hankook Tire dalam meningkatkan kualitas pengalaman berkendara yang aman dan nyaman bagi pelanggan kendaraan komersial, Hankook Tire membantu pelanggan mendapatkan produk ban yang sesuai melalui layanan pre-sales dan after-sales yang telah tersedia di seluruh jaringan resmi distributor di Indonesia,” ucap Shin.

Salah satu ban truck and bus radial (TBR) Hankook Tire yang paling dicari oleh konsumen untuk jenis ban tubeless adalah 11R225 AH31K, dan untuk jenis ban tube type adalah 1000R20 AH30, yaitu ban serbaguna untuk beragam kondisi operasional pelanggan fleet.

Selain itu, Hankook Tire juga menawarkan program pelatihan pengemudi untuk dapat memaksimalkan pemakaian ban. Materi yang dapat dipelajari dalam program ini antara lain dasar-dasar pengetahuan ban, perawatan ban, pre-check sebelum mengemudi, dan lain-lain. “Para pengusaha angkutan truk dan bus yang menjadi pelanggan Hankook Tire dapat mengikutsertakan pengemudi perusahaannya pada program ini, langsung di workshop atau garasi pelanggan fleet,” ujar Shin.  (ril/arl)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru