Pada Anyer aku kembali datang
Setelah berbelas tahun terlewat
Menjenguk kenangan biru
Yang tak lekang dalam waktu
Pasir masih basah
Nyiur melengkung rebah
Tak kulihat jejak langkah
Menuju laut lepas
Apalagi air mata tanda berpisah
Yang dulu jatuh saat tangan melambai
Beserta angin senja menjelang langit gelap
Hanya sunyi
Dan kelap kelip
Lampu nelayan yang menunggu pergi
Seperti nyeri yang mampir di hati.
***

Pantai Anyer 2
Hanya debur jantung
Di antara deru ombak
Di tepian gubuk
Pantai tanpa kenangan
Kukira hatiku bersembunyi di antara karang
Menunggu tanda dari perahu nelayan yang membawamu dari seberang pulau
Siapa yang terlebih dulu luka
Senyum seperti memberi harapan
Seperti matematika sederhana
Aku jadi setangkai bunga tetiba gugur dari ranting yang rapuh
Tidak perlu mencatat di buku harian
Tanggal berapa janji menguap
Tinggal sepotong batu karang
Yang berharap disiram sisa ombak.
***
Pantai Anyer 3
Bisikanmu seperti gelembung busa
Yang ditiupkan anak-anak
Sambil berlari di pasir
Pantai kenangan itu
Indah seramai pelangi
Kilau warna warni
Tertimpa cahaya mentari
Aku terumbang
Melayang ke udara basah
Yang kukira indah
Tapi ternyata berbisa/
Di antara dahan Ketapang
Dan buahnya yang jatuh ke tanah
Kutitipkan sisa-sisa harapan yang terengah-engah
Mendaki bukit mimpi separuh malam.
***
Pantai Anyer, 28092025.