MIMBAR-RAKYAT.Com (Denpasar) – Jumlah warga negara China yang masih berada di Bali hingga Kamis (13/2) diprediksi sekitar 1.000 orang. Jumlah ini menurun jika dibandingkan pada Sabtu (8/2) lalu yang mencapai 3.000 orang.
“Kalau menurut data yang kami dapat dari imigrasi mungkin sekitar 1.000 orang,” kata Konsul Jenderal Republik Rakyat Tiongkok (Konjen RRT) di Denpasar, Bali, Mr Gou Haodong kepada wartawan.
Haodong mengatakan sebagian turis asal China itu telah pulang melalui sejumlah negara yang masih membuka rute penerbangan ke China seperi Malaysia atau Thailand.
“Kebanyakan mungkin transit ke negara lain. Seminggu ini mungkin sudah ada 4.000-an yang balik,” ucap dia.
Haodong mengatakan warga China yang masih di Bali ini juga belum meminta penjemputan. Meski demikian, Haodong terus memantau kondisi warganya untuk memastikan apakah penjemputan perlu dilakukan atau tidak.
“Kami masih memantau kondisi turis di sini kalau memang ada kebutuhan kami akan jemput mereka kembali karena kalau sekarang kan Malaysia, Thailand, kan masih bisa mengizinkan turis China transit ke sana jadi sekarang mungkin belum ada kebutuhan itu,” ungkapnya.
Sebelumnya berdasarkan data Kanwil Kemenkumham Bali pada Rabu (12/2) sekitar 242 WN China telah mengajukan perpanjangan izin tinggal di Bali.
Aturan perpanjangan izin tinggal diatur dalam Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor 3 Tahun 2020 Tentang Penghentian Sementara Bebas Visa Kunjungan, Visa, dan Pemberian Izin Tinggal Keadaan Terpaksa Bagi Warga Negara Republik Rakyat Tiongkok. Peraturan itu berlaku sejak (5/2). (K/d)
