Mimbar-Rakyat.com (Jakarta) – Kejuaraan putaran terakhir FIA WEC pada November 2025 di Barain, menyuguhan laga keras, karena ada beberapa pebalap yang berjuang dan berpeluang untuk menjadi juara LMGT3.
Sementara setelah membukukan kemenangan kedua 2025 ini di Jepang bulan lalu, tim TF Sport akan adu kehebatan karena hanya tinggal dua mobil yang sedang berjuang di kelas itu.
Kemenangan tim Inggris itu dalam laga 6 Hours of Fuji, berlangsung amat dramatis. Kendaraan #81 Corvette Z06 LMGT3.R yang dikendarai Charlie Eastwood, Rui Andrade dan Tom Van Rompuy yang naik ke urutan kedua tampak akan tetap di posisinya, tapi VISTA AF Corse Ferrari yang sedang memimpin kena penalti lima detik karena kelengahan di pit-stop.
Dengan keunggulan sepuluhan detik di tangan, Eastwood, Alessio Rovera, masih unggul sementara mobil #21 semakin melambat jelang akhir laga, sampai akhirnya pebalap Irlandia itu menyentuh batas akhir dengan keunggulan haya 1.990 detik.
Situasi seperti itu jauh dari perhitungan awal, lansir fiawec.com, ketika Van Rompuy mendapatkan penalti drive-through, karena interaction Full Course Yellow, sedangkan beberapa masaah yang terjadi sesudahnya, menyebabkan strategi pada berubah dan menguntungkan bagi beberapa tim.
“Lomba pada awalnya buruk karena terjadi penalti akibat terlalu cepat mendahului Full Course Yellow, tetapi beruntung saya masih diuntungan VSC dan SC,” kata pebalap Belgia itu.
“Kami tahu bahwa kami memiliki kendaraan kuat dan mampu membuat jarak. Terima kasih kepada anggota tim yang hebat strateginya serta pit-stop yang baik. Kami seolah berjudi, tapi kami menang. Ini kemenangan pertama saya di FIA WEC dan saya merasa super bangga dapat melakukannya bersama TF Sport,” tambahnya.
Menyusul pergantian (stint) Andrade pada pertengahan laga, Eastwood tampil sebagai salah satu pebalap Pro yang membalap sekitar empat jam. Ketika sebagian pebalap memutuskan untuk menambah bahan bakar 10 menit menjelang usai laga, Corvette mampu melaju sehingga mobil #81 akhirnya maju ke urutan terdepan.
Hasil lomba itu, merupakan podium ketiga musim ini – setelah ketiga di 24 Hours of Le Mans dan runner-up di Rolex 6 Hours of São Paulo – semuanya merupakan kemenangan bersama pertama. Bagi si hijau Corvette, ini merupakan keunggulan kesepuluh mereka, sedangkan untuk Eastwood dan Andrade, ini merupakan kemenangan kelima di FIA WEC dan kedua Fuji Speedway, sekaligus merupakan kemenangan pertama pebalap Afrika dalam dua kelas berbeda di kejuaraan itu.
“Kami tahu babak kualifikasi bukan milik kami, tetapi juga tahu Corvette akan ampuh di lintasan,” ujar pebalap Angolia itu.
“Pasti akan hebat sekali, karena persaingan di kelas LMGT3 amat ketat. Belum tahu siapa yang unggul karena tiap tim berbeda strategi, Kami tetap bertahan, maju dan menyerang,” katanya.
Setelah kendaraan kedua #33 Corvette unggul pada pembuka laga di Qatar 1812km pada February, TF Sport merupakan tim yang memenangi kompetisi dengan dua mobil mereka.
Kembali berlaga di Timur Tengah dalam Bapco Energies 8 Hours of Bahrain pada 6-8 November 2025, tim itu pun masih berpeluang – dimana si #81 berada di urutan ketiga klasemen pebalap, 24 point dari pemuncak angka, sedangkan kendaraan #33 yang dikebut Daniel Juncadella, Jonny Edgar dan Ben Keating secara matematis, juga berpeluang dengan 15 point di bawahnya.

Di kelas ini, pebalap Indonesia, Sean Gelael bersama tim United Autosport, akan tampil untuk melakoni laga terakhir di musim 2025.
Pada12 November 2022, Sean Gelael ketika bernaung dalam tim WRT#31, tampil sebagai juara pertama kelas LMP2 di Bahrain, bersama rekan setimnya ketika itu, Robin Frijns dan Rene Rast. (fiawec / arl)
