Friday, April 19, 2024
Home > Berita > Arab Saudi-RI Sepakati 11 MoU

Arab Saudi-RI Sepakati 11 MoU

Pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz al-Saud di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat ( 1/3) berlangsung sangat bersahabat dan produktif. Sejumlah kesepakatan berhasil tercapai.(Foto: presidenri.go.id)

Pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz al-Saud di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat ( 1/3) berlangsung sangat bersahabat dan produktif. Sejumlah kesepakatan berhasil tercapai.(Foto: presidenri.go.id)

Mimbar-Rakyat.com (Jakarta) – Pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz al-Saud di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (1/3) berlangsung sangat bersahabat dan produktif.

Sejumlah kesepakatan antara kedua Negara, dalam pertemuan itu, berhasil dicapai. Indonesia memang memposisikan Arab Saudi sebagai salah satu mitra penting di kawasan Timur Tengah dan menyatakan siap mendukung visi 2030 Arab Saudi melalui berbagai skema kerja sama yang dilakukan.

“Saya yakin Indonesia dapat menjadi mitra yang strategis dalam upaya mencapai visi 2030 Arab Saudi melalui kerja sama ekonomi yang erat sebagai sesama negara Muslim,” ujar Presiden Joko Widodo mengawali pertemuan bilateral kedua Negara, seperti dilaporkan di laman presidenri.go.id.

Kemudian Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam keterangan pers usai pertemuan menjelaskan, Presiden Joko Widodo secara khusus mengapresiasi pemerintah Arab Saudi terkait pengembalian kuota haji normal Indonesia sebesar 211 ribu jamaah. Jumlah tersebut belum termasuk penambahan kembali sebesar 10 ribu jamaah untuk tahun 2017 hingga berjumlah total 221 ribu jamaah.

“Di samping itu, Presiden juga menitipkan warga negara Indonesia yang tinggal di Arab Saudi dan telah memberikan kontribusi dalam pembangunan di Arab Saudi agar mendapatkan pengayoman dan perlindungan dari yang mulia Raja Salman,” kata Retno.

Peningkatan perdagangan antarkedua negara tentunya menjadi topik pembahasan tersendiri. Presiden Joko Widodo mengajak Raja Salman untuk menghilangkan hambatan perdagangan di antara kedua negara.

“Indonesia mengharapkan pemberian kemudahan akses pasar bagi produk Indonesia terutama produk halal, perikanan, obat-obatan, alat kesehatan, produk tekstil, serta garmen Indonesia,” ujarnya.

Keikutsertaan Arab Saudi dalam industri kilang Indonesia juga merupakan sebuah kemajuan yang berhasil dicapai. Hal tersebut ditandai dengan ditandatanganinya program Refinery Development Master Plan (RDMP) Cilacap antara PT Pertamina dengan Saudi Aramco senilai USD 6 miliar.

“Kedua pemimpin juga membahas beberapa proyek yang ditawarkan oleh Indonesia, antara lain proyek RDMP di Dumai, Balongan, dan Bontang, pembangunan PLTU Mulut Tambang di Jambi, pembangunan infrastruktur baik pembangunan jalan, ‘water resources’, ‘drinking water’, dan sanitasi serta perumahan,” ucap Retno.

Perdamain Timur Tengah

Dalam hal kerja sama di bidang keamanan, Indonesia menegaskan kembali pentingnya penyelesaian berbagai konflik di seluruh dunia, termasuk di Timur Tengah, secara damai. Kerja sama kedua negara juga dipandang perlu dalam memajukan Islam sebagai agama yang membawa rahmat dan kesejahteraan bagi seluruh semesta.

Persoalan Palestina yang merupakan isu global juga dibahas. Indonesia sendiri mendukung penuh upaya yang terus dilakukan terkait dengan kemerdekaan Palestina. “Kemerdekaan Palestina merupakan perjuangan yang harus terus dilakukan,” ujarnya.

Dalam pertemuan bilateral yang kemudian berlanjut dengan penandatanganan nota kesepahaman tersebut, sebanyak 11 memorandum of understanding atau nota kesepahaman berhasil dicapai dan ditandatangani. Salah satu kesepahaman yang tercapai ialah mengenai komitmen kontribusi pendanaan terhadap pembiayaan proyek pembangunan senilai USD 1 miliar.

“Setelah pertemuan tadi, 11 MoU perjanjian telah ditandatangani oleh kedua belah pihak. Salah satu dari kesebelas MoU yang ditandatangani adalah MoU mengenai ‘The Saudi Fund Contribution to the Financing of Development Project’ senilai USD 1 miliar USD,” Retno mengungkapkan.

Dalam kesempatan sama, Menteri Negara Urusan Luar Negeri Kerajaan Arab Saudi Nizar Bin Obaid Madani menyampaikan, Raja Salman amat berbahagia dapat berkunjung ke Indonesia. Kunjungan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kerja sama bilateral antara kedua negara.

“Saat Presiden Republik Indonesia menyampaikan apresiasinya atas kunjungan Yang Mulia Baginda Raja Salman ke Indonesia, pada saat itu pula Baginda Raja Salman menyampaikan rasa bahagianya atas kunjungannya ke Indonesia sebagai sebuah momentum untuk meningkatkan kerja sama dan bilateral antara kedua negara,” ujarnya.

Nizar mengungkapkan, selama pertemuan berlangsung, Presiden Joko Widodo menyampaikan rasa terima kasihnya atas pelayanan terbaik yang telah diberikan pemerintah Kerajaan Arab Saudi kepada seluruh umat Islam dalam menjalankan ibadah haji dan umrah.

“Presiden Indonesia dalam pertemuan tersebut juga telah menyampaikan apresiasi kepada Yang Mulia Baginda Raja atas selesainya perluasan Masjidil Haram dan atas pelayanan yang baik yang selama ini diberikan Baginda Raja kepada seluruh umat Islam yang menjalankan ibadah haji dan umrah ke dua kota suci,” ucap Nizar.

Selain itu, kedua pemimpin negara juga telah menyepakati untuk meningkatkan kerja sama khususnya di bidang perdagangan dan investasi terutama di sektor infrastruktur, perumahan dan sektor-sektor lainnya.***(presidenri.go.id/janet)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru