MIMBAR-RAKYAT.Com (Sleman) – Dua dari tiga siswa SMPN 1 Turi Yogyakarta yang hanyut dalam ditemukan Tim SAR Gabungan pada Sabtu (22/2) dalam kondisi meninggal dunia, sementara satu lagi masih dalam proses pencarian.
“Alhamdulillah dua korban berhasil ditemukan, tinggal satu korban lagi yang masih dalam pencarian,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sleman Makwan di Sleman, Sabtu (22/2).
Dia mengatakan, kedua korban yang berhasil ditemukan tersebut langsung dibawa ke Puskesmas Turi dan belum teridentifikasi.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Turi, Pinky Christina Dewi membenarkan bahwa ada satu jenazah dalam kantong yang telah dibawa ke Puskesmas, pada Sabtu (22/2), sekitar pukul 10.30 WIB. “Saat ini sedang dilakukan proses identifikasi,” jelas Pinky kepada wartawan.
Menurut Pinky, korban berjenis kelamin perempuan. Namun dia enggan menyebut identitas korban mengingat proses identifikasi korban menjadi ranah dokter kepolisian.
Salah satu kerabat korban yang belum ditemukan, Wardiyono, sempat terjun ke lokasi untuk bergabung dengan tim SAR untuk mencari korban. Namun, keponakannya yang bernama Yasinta Bunga hingga kini belum diketahui nasibnya.
“Hari ini ditemukan dua korban lagi di Dam Polowidi,” ucap Wardiyono di Puskesmas Turi. Pria 63 tahun ini sangat berharap bahwa salah satu dari korban yang ditemukan tersebut adalah keponakannya.
Dari pantauan hingga pukul 11.30 WIB, Puskesmas Turi dipadati oleh keluarga korban serta tim penyelamat. Sementara itu proses identifikasi tengah digelar oleh tim Disaster Victim Identification (DVI).
Sebelumnya insiden air sungai Sempor yang tiba-tiba meluap membuat ratusan siswa SMPN 1 Turi yang sedang mengikuti susur sungai Pramuka terseret arus.
Dengan ditemukannya dua jenazah pada siang ini, total sembilan korban meninggal dunia karena insiden tersebut, 23 siswa luka-luka dan 216 selamat. (C/d)