Thursday, May 01, 2025
Home > Berita > Gempabumi M 5.8 di Mamuju, 20 ribu warga mengungsi

Gempabumi M 5.8 di Mamuju, 20 ribu warga mengungsi

Penanganan kesehatan bagi warga terdampak gempabumi M 5.8 di Mamuju, Sulawesi Tengah, Rabu (8/6). (Foto : Istimewa/bnpb.go.id)

Mimbar-Rakyat.com (Mamuju) –  Kurang lebih 20 ribu warga Kabupaten Majene, Kamis (9/6) tela berada di tempat yang lebih tinggi dan lapangan terbuka, setelah terjadi gempabumi bermagnitudo 5.8 di wilayah Mamuju, Sulawesi Barat, Rabu (8/6).

Berdasarkan laporan visual dari lapangan per pukul 16.30 WIB, Rabu,  para warga mulai mendirikan tenda darurat menggunakan terpal berwana biru dan oranye di beberapa titik tak jauh dari permukiman mereka dan di SMK Kota Tinggi. Demikian dikutip dari website bnpb.go.id.

Hal serupa juga dilakukan oleh para warga Kabupaten Mamuju karena khawatir terjadi gempabumi susulan dan potensi ancaman tsunami. Pantauan visual dari lapangan ada tiga titik pengungsian warga yakni di Stadion Mamuju, Kantor Bupati Mamuju dan Kantor TVRI Sulawesi Barat di Mamuju.

Sebanyak empat warga Kabupaten Mamuju dilaporkan mengalami luka sedang setelah terkena material reruntuhan bangunan Gedung PKK, Kantor Gubernur Provinsi Sulawesi Barat, ketika gempabumi terjadi. Saat ini, keempat warga tersebut telah mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Mamuju.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika sebelumnya telah mengeluarkan informasi bahwa gempabumi yang berpusat di koordinat 2,77° LS ; 118,56° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 26 kilometer arah Barat Tapalang Barat, Mamuju, Sulawesi Barat pada kedalaman 10 km itu tidak berpotensi tsunami.

Merujuk kepada informasi dari BMKG tersebut, maka Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau para warga khususnya di wilayah yang terdampak guncangan gempabumi untuk tidak panik namun tetap waspada. Warga juga tidak perlu mengungsi ke tempat yang lebih tinggi karena tsunami dipastikan tidak ada.

Masyarakat yang sudah terlanjur mengungsi ke dataran tinggi diharapkan segera kembali turun dan memeriksa kondisi rumah masing-masing.

Apabila mendapati kondisi rumah rusak berat, maka segera laporkan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten/kota setempat untuk mendapatkan dukungan bantuan tenda keluarga atau tenda darurat agar masyarakat dapat membuat tenda sementara di halaman rumah masing-masing. Masyarakat terdampak juga punya opsi untuk mengungsi di titik-titik pengungsian terpusat yang dibuka pemerintah daerah. Hal ini akan memudahkan pendataan dan distribusi bantuan.

Gempa berkekuatan M 5,8 di wilayah Sulawesi Barat pada Rabu (8/6) siang, pukul 12.32 WIB itu  berpusat di laut dengan kedalaman 10 kilometer tepatnya 43 km sebelah barat daya Kabupaten Mamuju.

Gempa dirasakan sedang selama kurang lebih 5 detik. Menurut laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mamuju, warga sempat panik hingga akhirnya keluar rumah maupun gedung.***(edy)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru