Saturday, April 20, 2024
Home > Berita > Sebanyak lima KRI dengan 400 personel dikerahkan cari KRI Nanggala 

Sebanyak lima KRI dengan 400 personel dikerahkan cari KRI Nanggala 

Sebanyak lima KRI dengan 400 personel dikerahkan cari KRI Nanggala yang hilang. (nusabali)

Mimbar-Rakyat.com (Badung) – Kapuspen TNI Mayor Jenderal TNI Achmad Riad mengatakan, TNI telah mengerahkan lima KRI dan satu helikopter dengan kekuatan lebih dari 400 orang dalam pencarian kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang kontak di Perairan Bali bagian utara.

“Saat ini sudah ada lima KRI dan satu helikopter yang melakukan operasi pencarian dengan kekuatan lebih dari 400 orang. KRI Rigel (933) saat ini juga sedang bergerak,” kata Jenderal TNI Achmad Riad dalam konferensi pers di Base Ops Lanud Ngurah Rai, Badung, Bali, Kamis.

Ia mengatakan, memang benar telah terjadi hilang kontak dari kapal selam KRI Nanggala-402 kurang lebih sekitar 60 mil di utara perairan Bali, Rabu (21/04).

Adapun kronologisnya pada pukul 03.45 KRI Nanggala melaksanakan penyelaman. Kemudian pukul jam 04.00 melaksanakan penggenangan peluncur torpedo nomor 8 dan bukan rudal. Kemudian, komunikasi terakhir dengan KRI Nanggala pada pukul 04.25 saat komandan gugus tugas latihan akan memberikan otorisasi penembakan torpedo.

Selain itu, Kapuspen menjelaskan temuan-temuan terkait beredarnya pemberitaan tentang kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang kontak.

Temuan pertama yang mengatakan ada penemuan tumpahan minyak dan solar di beberapa lokasi yang berbeda. Selain itu, terlihat visual pertama Heli Panter HS 4211 posisi 07 derajat, 49 menit 74 detik, lintang selatan 114 derajat, 50 menit 78 detik, bujur timur, radius 150 m.

“Kemudian katanya KAL Bawean yang juga menemukan tapi lokasi tidak dilaporkan selanjutnya KRI Raden Eddy Martadinata (REM) 331 melaporkan juga menemukan di posisi 07 derajat, 51 menit 92 detik, lintang selatan kemudian 114 derajat 5 menit 77 detik bujur timur area sama seluas kurang lebih 150 m,” katanya seperti dilansir antaranews.

Selanjutnya, temuan kedua terkait berita temuan minyak KRI REM 331 yang melaporkan secara lisan telah terdeteksi pergerakan di bawah air dengan kecepatan 2,5 knot. Lalu kontak tersebut kemudian hilang.

“Kami tegaskan dari temuan-temuan itu masih tidak cukup data untuk mengidentifikasi kontak dimaksud sebagai kapal selam jadi saya tegaskan kembali berbagai berita yang disampaikan belum bisa digunakan sebagai dasar,” ujarnya.   (arl)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru