Mimbar-Rakyat.com (Bekasi) – Budaya dan muatan lokal harus menjadi bagian dari kurikulum pada pendidikan non formal, sehingga peserta didik dapat menjunjung tinggi profesionalisme melalui budaya Bekasi.
Kepala Bidang Pendidikan PAUD dan Pendidikan Non Formal pada Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi, Heri Herlangga, mengatakan itu kepada M-R , Selasa ( 21/09).
Untuk menuju ke arah itu, lanjut Heri, Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi telah menggelar kegiatan penerapan kurikulum muatan lokal bagi guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Pendidikan Non Formal , Senin (20/09) yang diikuti 100 tutor atau guru PKBM
(Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat).
Dengan kurikulum muatan lokal, diharapkan dapat membentuk generasi yang cerdas, terampil dan cinta tanah air.
“Semoga lulusannya bukan hanya cakap ijazahnya saja tetapi juga memiliki karakter kuat di kehidupannya yang akan datang,” ujar Kabid PAUD dan PNF Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi, Herlangga.
Adapun 100 tutor atau guru PKBM yang mengikuti kegiatan pelatihan pendidikan karakter ini terdiri dari guru paket A setara SD, paket B setara SMP dan paket C setara SMA.
“Nantinya mereka ini menyampaikan pendidikan karakter kepada murid, kalau dalam PKBM itu disebut warga belajar,” katanya.
Pendidikan karakter ini juga akan menyesuaikan dengan budaya Bekasi dan Nasional. Peserta didik nantinya dapat menunjung tinggi nasionalisme dengan berbasis budaya Bekasi.
“Nantinya baju seragam pada hari Rabu menggunakan pakaian daerah Kabupaten Bekasi, agar tidak melupakan ciri khas daerah dan menanamkan kepada siswa cinta budaya lokal,” katanya.
Tak hanya itu, pada pendidikan karakter ini para tutor juga diberikan pengetahuan mengenai ciri khas budaya dan kuliner Bekasi seperti permainan egrang dan kuliner seperti gabus pucung dan lainnya. ( agus)