MIMBAR-RAKYAT.COM (Lebak) – Korban bencana tanah longsor di Blok Cikopo, Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS), di Desa Citorek Timur, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak bertambah. Petugas dibantu masyarakat setempat berhasil menemukan 5 korban tewas.
Dengan ditemukannya 5 korban tambahan, total korban musibah bencana longsor menjadi 11 meninggal dunia, karena sebelumnya, 6 korban dinyatakan tewas serta empat lainnya luka berat.
Jumlah 11 korban meninggal besar kemunginkan akan bertambah sebab petugas masih mencari korban lain yang dilaporkan hilang.
Kepala BPBD Kabupaten Lebak, Kaprawi menyampaikan berdasarkan data diperoleh dari Posko Bencana di Kecamatan Cibeber sebanyak 11 penambang emas tewas, sementara korban luka-luka 4 orang.
“Sekarang tim gabungan dari TNI, Polri, unsur desa, dan warga menuju lokasi yang berada di tengah hutan. Diduga masih ada korban yang tertimbun,” ujar Kaprawi, Rabu (7/12).
Dijelaskan, kendala petugas di lapangan yakni jarak menuju lokasi dari pemukiman harus memakan waktu 10 jam berjalan kaki. Sebab, lokasi penambangan emas ilegal atau gurandil berada ditengah TNGHS.
“Di situ memang penambangan ilegal, pemerintah dan pengelola hutan lindung juga sudah melarang, namun masyarakat masih tergiur dengan hasilnya,” jelasnya.
Kapolsek Cibeber AKP Hero mengatakan, saat ini masih melakukan evakuasi dan mencari korban yang diduga masih tertimbun tanah.
Korban tewas: Juandi, 39, Endi, 25, Uhandi, 40, Adta, 49, Sahdi, 34, Uhen, 34, Endar, 35, Wahyudin, 34, Sudin, 19, Ojo, 50, Levi.
Korban luka berat: Nendi, 30, Muslim, 33, Jumani, 44, dan Maya, 34. (joh)