Friday, March 29, 2024
Home > Berita > Kapal Perang AS Berlayar di Laut Cina Selatan, di Tengah Ketegangan Perdagangan

Kapal Perang AS Berlayar di Laut Cina Selatan, di Tengah Ketegangan Perdagangan

Kapal perang perusak milik AS Preble. (File: Navy Visual News Service/EPA/Al Jazeera)

Kapal perang perusak milik AS Preble. (File: Navy Visual News Service/EPA/Al Jazeera)

mimbar-rakyat.com –  Salah satu kapal perang Amerika Serikat (AS) berlayar di dekat Scarborough Shoal yang disengketakan dan diklaim oleh Cina di Laut Cina Selatan. Demikian dikatakan pihak  militer AS, suatu langkah yang kemungkinan akan membuat Beijing marah karena saat ini hubungan antara kedua ekonomi terbesar dunia itu sedang tegang.

Jalur air yang sibuk adalah salah satu dari semakin banyak titik  pergesekan hubungan AS-Cina, yang juga termasuk perang dagang, sanksi AS dan Taiwan.

Seorang juru bicara militer AS mengatakan kepada kantor berita Reuters, seperti dimuat Al Jazeera,  kapal perusak AS Preble melakukan operasi di tempat itu pada hari Minggu (19/5).  “Preble berlayar dalam jarak 12 mil laut dari Scarborough Reef untuk menentang klaim maritim yang berlebihan dan menjaga akses ke saluran air sebagaimana diatur oleh hukum internasional,” kata Komandan Clay Doss, juru bicara Armada Ketujuh.

Itu adalah operasi militer AS kedua di Laut Cina Selatan bulan ini. Pada hari Rabu, kepala Angkatan Laut AS mengatakan, gerakan navigasi di Laut Cina Selatan yang disengketakan menarik perhatian lebih dari yang seharusnya mereka dapatkan.

Militer AS memiliki posisi  bahwa operasinya dilakukan di seluruh dunia, termasuk wilayah yang diklaim oleh sekutu, dan mereka terpisah dari pertimbangan politik.

Operasi itu adalah upaya terbaru untuk melawan apa yang Washington lihat sebagai upaya Beijing untuk membatasi kebebasan navigasi di perairan strategis, tempat Cina, Jepang, dan beberapa angkatan laut Asia Tenggara beroperasi.

Tiongkok mengklaim hampir semua Laut Cina Selatan yang strategis dan seringkali mengecam AS dan sekutunya atas operasi angkatan laut di dekat pulau-pulau yang diduduki Cina. Brunei, Indonesia, Malaysia, Filipina, Taiwan, dan Vietnam memiliki klaim sama di wilayah tersebut.

China dan AS telah berulang kali bertikai atas apa yang Washington katakan sebagai militerisasi Beijing atas Laut Cina Selatan dengan membangun instalasi militer di pulau-pulau buatan dan terumbu karang.

China menyebut pembangunannya itu diperlukan untuk pertahanan diri dan mengatakan Amerika Serikat bertanggung jawab untuk meningkatkan ketegangan di wilayah itu dengan mengirimkan kapal perang dan pesawat militer dekat ke pulau-pulau yang diklaim Beijing.

Bulan lalu, kepala angkatan laut Cina mengatakan kebebasan navigasi tidak boleh digunakan untuk melanggar hak-hak negara lain.***(janet)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru