Thursday, May 01, 2025
Home > Cerita > Digaji atau bagi hasil? Catatan H. Kamsul Hasan

Digaji atau bagi hasil? Catatan H. Kamsul Hasan

H. Kamsul Hasan.

Menjadi wartawan atau content creator sekarang bisa memilih pola pendapatan.
Anda ingin menjadi orang gajian atau berbagi hasil atas output konten yang disiarkan ? Seorang reporter di Jakarta mendapatkan gaji sesuai UMP DKI bisa mencapai Rp 4,8 juta. Namun oleh kantornya dia harus memproduksi 10 sampai 12 konten per hari.
Itu berarti sekitar 250 sampai 300 konten per bulan. Begitu syarat peraturan perusahaan. Jadi tinggal dihitung saja harga rata-rata per konten. Gaji Rp 4,8 juta dibagi 250 atau 300 konten. Maka setiap karya yang anda upload pada media Siber dihargai Rp 16.000 sampai Rp 19.200.
Bagi Hasil
Sekarang sejumlah perusahaan pers yang mengelola media Siber menggunakan pola berbeda.  Ada yang tetap memberikan gaji bulanan seperti di atas tetapi disertai dengan bonus dari traffic pengunjung. Sebuah perusahaan pers mengaku menerapkan pola ini dengan rata-rata bonus traffic sekitar Rp 3 juta sampai Rp 5 juta tergantung tingkat kunjungan.
Namun ada yang sejak awal melakukan ikatan dengan pola revenue sharing atau bagi hasil. Content creator atau wartawan seperti ini tidak memiliki gaji tetap. Penghasilan tergantung pada traffic konten yang dibuat.
Mereka yang produktif dan mampu membaca trend ada yang penghasilan bisa sampai Rp 40 juta per bulan.
Untuk memperoleh penghasilan delapan kali UMP DKI itu, apakah harus membuat ratusan konten per hari ?
Jawabnya ternyata tidak. Sangat mungkin jumlah kontennya malah tidak sampai 12 karya jurnalistik seperti wartawan gajian.
Namun konten yang disajikan menghasilkan traffic atau pengunjung yang tinggi. Hasil kunjungan inilah yang menghasilkan revenue sharing.
Berbedanya bila yang pola gaji plus bonus, revenue sharing dibatasi nilai tertentu. Mereka yang tanpa gaji hanya revenue sharing tidak dibatasi hasilnya.
Sekarang Anda menjadi wartawan atau content creator dengan pola yang mana ? Masing-masing pola ada persyaratan sendiri. Namun semua pola pada intinya menerapkan traffic.
Era digital pengakses atau pembaca konten yang Anda produksi gratis. Namun mereka disuguhkan iklan, pengiklan lah yang bayar kerja wartawan atau content creator.
Selamat memilih !
  (* H. Kamsul Hasan adalah wartawan dan ahli media)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru