Friday, March 29, 2024
Home > Berita > Astra Luncurkan Lini Bisnis Properti

Astra Luncurkan Lini Bisnis Properti

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia M. Basoeki Hadimoeljono didampingi Presiden Komisaris PT Astra International Tbk Budi Setiadharma (kanan) memberi selamat kepada Presiden Direktur PT Astra International Tbk Prijono Sugiarto (kedua kiri) dan Chief of Astra Property PT Astra International Tbk David Iman Santosa (kiri) pada acara Peluncuran Lini Bisnis ke-7 Astra di Jakarta (26/10). (ist)

MIMBAR-RAKYAT.com (Jakarta) – Menjelang usia perjalanan bisnis yang ke-60 tahun, PT Astra International Tbk meluncurkan lini bisnis ketujuh, yaitu bidang properti, sebagai bagian dari rencana ekspansi bisnis Astra secara berkelanjutan.

Lini bisnis ketujuh ini melengkapi enam lini bisnis Astra saat ini yakni Otomotif, Jasa Keuangan, Alat Berat dan Pertambangan, Agribisnis, Infrastruktur, Logistik dan Lainnya serta Teknologi Informasi.

Acara peluncuran dihadiri Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia M. Basoeki Hadimoeljono beserta jajaran, serta para undangan dari kalangan Pasar Modal, Bursa Efek Indonesia, Real Estate Indonesia (REI) dan pemimpin media massa nasional.

Selain itu dihadiri juga Presiden Komisaris PT Astra International Tbk Budi Setiadharma dan jajaran komisaris Astra, Presiden Direktur PT Astra International Tbk Prijono Sugiarto dan direksi, serta eksekutif Grup Astra, kalangan bankir investasi dan analis.

Prijono Sugiarto mengatakan, “Dengan rasa bangga dan penuh komitmen kami meluncurkan lini bisnis baru, yaitu bidang properti yang kami sebut dengan Astra Properti, menyusul bisnis infrastruktur, seperti jalan tol, pelabuhan dan operator air bersih.”

Melalui Pemikiran Matang

Pada kesempatan tersebut, Prijono juga menambahkan bahwa studi terhadap bisnis properti Astra telah dimulai dengan riset yang mendalam tentang kebutuhan dan perkiraan perkembangan properti di Indonesia dalam beberapa dekade mendatang.

Pembangunan gedung Menara Astra serta tiga menara apartemen yang seluruhnya berlokasi di lahan seluas 2,4 hektare di jalan Sudirman adalah tonggak sejarah dalam implementasi bisnis properti Astra.

Kedua proyek ini menelan biaya sekitar Rp 8 triliun dan pembangunannya dimulai pada kuartal pertama tahun 2014 serta diharapkan rampung pada awal tahun 2018. Kami bersyukur bahwa ketiga apartemen dengan nama Anandamaya ini telah terjual 91,35% dari 509 unit yang ditawarkan.

Beberapa tonggak sejarah lain yang merupakan perwujudan bisnis properti Astra ini ditandai dengan pendirian PT Astra Land Indonesia (ALI), kemudian diikuti oleh penandatangan pembentukan perusahaan patungan antara ALI dan PT Mitra Sindo Makmur, anak perusahaan PT Modernland Realty Tbk, untuk mengakuisisi dan mengembangkan area seluas +/- 70 hektare di kawasan Jakarta Timur senilai Rp3,4 triliun.

Di samping itu, Astra juga tengah mempersiapkan proyek perumahan di kawasan Simatupang.

Perjalanan Lini Bisnis Astra Perjalanan bisnis Astra dimulai pada 1957 sebagai perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan umum, yang diberi nama oleh William Soeryadjaya sang pendiri, PT Astra International Inc.

Nama tersebut kemudian berubah menjadi PT Astra International Tbk pada 1990, dalam rangka melaksanakan penawaran umum perdana sebanyak 30 juta lembar, di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham ASII.

Setelah pencatatan saham di BEI pada 4 April 1990, ASII merupakan salah satu saham blue chips dan bahkan sewaktu hari pertama listing, harga ASII melonjak menjadi Rp 33.000 (dari harga IPO: Rp 14.850), sehingga Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat sejarah tertinggi waktu itu mencapai 691,944, angka tertinggi sejak bursa diaktifkan kembali pada 1977.

Sebelum IPO hingga 1998, bisnis Astra bergerak dalam enam segmen yang terdiri dari atas Otomotif, Jasa Keuangan, Alat Berat, Agribisnis, Teknologi Informasi, serta Barang Konsumsi dan Perkayuan.

Masih dalam acara peluncuran, Prijono menambahkan bahwa tugasnya dan para direksi serta kepala divisi di Astra adalah melanjutkan mimpi Om William (sapaan akrab William Soeryadjaya), yaitu menjadikan Astra sebagai aset yang membanggakan bangsa.

“Kekuatan Astra selain pada sistem adalah sumber daya manusia dan kultur,” katanya.

“Kami berharap dengan partisipasi Grup Astra di sektor properti akan meningkatkan kontribusi Astra terhadap pembangunan ekonomi dan sosial di Indonesia. Hal ini akan memperkokoh Astra sebagai salah satu grup usaha yang mampu menjadi miniatur bisnis di negeri ini,” tambahnya.

Sebagai aset nasional, Astra ingin terus berkontribusi di bidang ekonomi dan sosial bagi bangsa Indonesia melalui 202 perusahaan yang didukung oleh 212.682 karyawan, beserta lebih dari 2.500 vendor yang melibatkan lebih dari satu juta karyawan untuk melayani lebih dari 10 juta konsumen atau pelanggan Grup Astra setiap tahunnya.  (SP/arl)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru