Thursday, May 01, 2025
Home > Cerita > Danau Rakihan di OKU Selatan Terhubung dengan Danau Rana

Danau Rakihan di OKU Selatan Terhubung dengan Danau Rana

Danau Rakihan, di OKU Selatan, Sumsel.

0 Diyakini Ditunggu Sepasang Naga Emas

 

MIMBAR RAKYAT.COM (Pariwisata) – Rakihan merupakan danau terbesar kedua di Kabupaten OKU Selatan, Sumatera Selatan setelah Danau Ranau Ranau. Kedua danau ini, dalam cerita mistis yang dipercaya masyarakat setempat, ‘terhubung’ lewat sungai di bawah tanah. Sehingga kedua danau itu disebut masih bersenyawa.

Danau Rakihan diambil dari nama leluhur masyarakat setempat, yakni Syech Saidi Rakihan. Danau dengan luas lebih kurang 3 hektar ini memiliki kedalaman sekitar 75 meter ini, terletak di Desa Ulu Danau, atau sekitar 2 km dari Desa Muara Sindang, Kecamatan Sindang Danau (Pemekaran Kecamatan Pulau Beringin), Kabupaten OKU Selatan, Sumatera Selatan.

Danau ini dapat ditempuh lebih kurang 2 jam perjalanan dari Kota Muaradua, Ibukota Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan. Danau ini masih menyimpan kekuatan mistis dengan mitos yang melekat kuat di masyarakat setempat tentang sosok Puyang Janggut Abang alias Syech Saidi Rakihan yang memiliki peliharaan Sepasang Naga Emas.

Kedua naga ‘siluman’ itu selalu hilir mudik antara Danau Rakikah dan Danau Ranau di perbatasan Kabupaten OKU Selatan dengan Lampung Barat.

MUSIM BELERANG
Keunikan Danau Rakihan, airnya sering berubah-ubah (colour change). Danau ini banyak menyimpan belerang. Bila musim belerang, ikan-ikan mujair yang hidup di danau itu sering ‘teler’ sehingga warga gampang menangkapnya

“Musim belerang setahun sekali. Makanya kalau lagi musim belerang, harga ikan murah karena banyak yang jual,” kata Nurmi, warga Muara Sindang. Selain ikan mujair, di danau yang warna airnya hijau itu, banyak juga kerang danau, warga setempat menyebutnya liling. Bentuknya lonjong-lonjong.

Sekarang ini, bukan hanya ikan mujair, sudah banyak juga ikan nila, ikan emas yang dipelira masyarakat setempat di danau. Caranya wargamemasang jaring terapung sebagai tempat membudiyakan ikan tersebut.

“Meski di Danau Rakihan disebut-sebut ada sepasang Naga Emas, tapitidak pernah mengganggu orang sini. Karena orang sini menghormatinyaJadi kalau nggak diganggu, ya nggak akan mengganggu kita. Kadang bila naga itu menampakkan diri, bentuknya hanya kecil seperti ular tapi berkaki. Biasanya dia ada di pohon kayu pinggir danau,” timpal Ilhamdi, warga Muara Sindang yang doyan mancing di Danau Rakihan.

BUKIT GAJAH
Yang juga unik di sekitar danau ini, tepatnya di Desa Pematang Danau, Kecamatan Sindang Danau, ada bukit yang yang menyerupai tubuh gajah, namanya Bukit Gajah. Bukit ini ditumbuhi pohon lebat, tetapi begita kita perhatikan, persis seperti bentuh Tubuh Gajah tengah berjalan.

Di sekitar Danau Rakihan dan dekat Bukit Gajah ini, sekarang banyak ditanam Kayu Manis milik warga. Kayu manis merupakan bahan untuk rempah-rempah dan balsem.

“Kayu Manis memang subur di daerah ini. Harganya juga cukup mahal bila sudah kering per kilogram. Warga di sini banyak berkebun kopi dan sawah. Tapi ada juga yang sudah mulai menanam karet,” kata Merun, warga Pematang Danau.

Di Desa Ulu Danau, Ibukota Kecamatan Sindang Danau, juga terdapat pesantren cukup luas milik keluarga almarhum Ali Marwan Hanan, Mantan Menteri Koperasi dan UKM.

“Santri yang menuntut ilmu di pesantren yang didirikan Mantan Menteri Koperasi ini, datang dari berbagai daerah di Sumsel, Bengkulu, bahkan dari Lampung,” jelas Ilhamdi, warga.

Danau Rakihan yang indah di lekukan atas perbukitan, begitu indah dihembus angin yang menyapa lembut dedaunan. Airnya yang begitu tenang kehijauan, nikmat rasanya berkayuh perahu dari bambu dan kayu di atasnya. (joh)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hallo kawan, silahkan klik tombol Like / Follow untuk mendapatkan berita dan tulisan terbaru