Mimbar-Rakyat.com (Palangkaraya) – Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid menyerahkan bantuan senilai lebih dari empat miliar rupiah kepada pondok pesantren dan lembaga keagamaan di Palangka Raya, Kalimantan Tengah.
Bantuan yang disalurkan terdiri atas Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) dan daring senilai Rp2.935.000.000,- dan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Pendidikan Kesetaraan pada pondok pesantren sebanyak Rp.1.169.150.000,-
Bantuan itu diserahkan secara simbolis oleh Wamenag kepada perwakilan Ponpes Darul Amin dan Ponpes Al-Wafa di sela acara pembinaan ASN Kanwil Kemenag Provinsi Kalimantan Tengah, Selasa.
Wamenag berharap bantuan itu bisa mendorong lembaga pendidikan keagamaan di Kalimantan Tengah semakin maju dan berkembang serta dan dapat membantu berlangsungnya pembelajaran di masa pandemi Covid-19.
“Bantuan ini adalah bentuk perhatian pemerintah melalui Kementerian Agama dalam menghadapi dampak Covid-19,” kata Wamenag.
“Jangan sampai gara-gara korona, pembelajaran anak-anak kita terlantar. Mereka harus tetap mendapatkan pelayanan pendidikan dengan baik,” katanya dalam laman kemenag.go.id.
Wamenag menambahkan, mencerdaskan kehidupan bangsa adalah amanat konstitusi dan cita-cita para pendiri bangsa. Karena itu, upaya mewujudkan generasi unggul, berprestasi, memiliki kompetensi dan siap berkompetisi di era global harus terus dilakukan dalam situasi dan kondisi apapun.
“Proses belajar mengajar harus terus jalan. Kita di tengah kondisi seperti ini harus kreatif. Kalau belum memungkinkan tatap muka ya kita harus bisa migrasi dari konvensional ke digital melalui pembelajaran daring,” kata Wamenag.
Kepala Kanwil Kemenag Kalteng Abd Rasyid berharap seluruh lembaga penerima bantuan bisa memanfaatkan bantuan itu dengan sebaik-baiknya sesuai dengan petunjuk teknis yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama pusat.
Kasi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama Kota Palangka Raya, Rahmat Fauzi, menyampaikan bantuan operasional pendidikan dan pembelajaran daring sangat membantu pesantren untuk terus melaksanakan proses pembelajaran di tengah situasi pandemi covid.
“Bantuan itu juga sangat membantu pesantren dan lembaga pendidikan keagamaan lainnya mencegah penularan virus korona karena bisa menyediakan alat-alat pendukung penerapan protokol kesehatan di lembaganya,” kata Rahmat. (arl)