MIMBAR-RAKYAT.com (Jakarta) Saat ini para jamaah Umroh yang sedang melakukan ibadah mengeluh karena bising nya Masjidil Haram dengan deru mesin dan alat-alat berat. Renovasi besar-besaran ini akan membuat wajah Masjidil Haram tahun 2020 nanti tampak sangat berbeda.
Renovasi besar-besaran itu atas perintah almarhum Raja Abdullah, mulai tahun 2007 lalu, selaku Penjaga Dua Kota Suci (Khadimul Haramain). Raja Abdullah ingin menambah 35% kapasitas Masjidil Haram. Pada saat ini, masjid seluas 356.000 meter persegi itu mampu menampung hingga 2 juta jamaah di dalam dan di halaman. Nantinya masjid akan mampu menampung jamaah hingga 3 juta.
Arab News memaparkan sebuah tulisan berjudul “Further Expansion of Grand Mosque Planned”. Sebuah Master Plan telah dibuat untuk merubah kawasan di sebelah Masjidil Haram menjadi lebih luas sekitar 35%. Perluasan ini bertujuan untuk menampung pertambahan jumlah haji dan para jam’ah khususnya sepanjang puncak musim ibadah haji dan umrah.
Wajah masjidil haram 2
Akibatnya puluhan hotel, pertokoan, hunian maupuntempat usaha lain harus tergusur. Sedihnya beberapa hotel dan tempat usaha itu ada yang menjadi donatur yayasan sosial di Indonesia. Sehingga mereka menanggung akibatnya terkena efek penurunan hasil usaha donaturnya.

Proyek pengembangan keempat itu bisa dibilang yang terbesar. Menurut data dari Kementerian Urusan Kota dan Desa, yang dipublikasikan kantor berita KPA, Pemerintah Arab Saudi akan memperluas halaman masjid, membangun tempat parkir, dan memperluas lokasi sa’i antara Bukit Shafa dan Marwah menjadi tiga tingkat. Saat ini tempat Sai bertingkat ini sudah bisa dimanfaatkan jamaah. Tapi jamaah belu bisa menatap wajah Masjidil Haram 2020 karena centang perenangnya alat-alat pembangunan,

Pembangunan intensif juga terjadi di Mina, Musdalifah, dan Arafah, yang menjadi rangkaian tempat pelaksanaan ibadah haji. Tempat pelemparan jumrah ditata ulang demi keamanan jamaah. Jaringan transportasi subway juga akan dibangun mulai seputar Masjidil Haram hingga Arafah.

Proyek yang diperkirakan baru tuntas tahun 2020 itu bakal menyerap dana hingga US$ 100 milyar (Rp 920 trilyun). Gelontoran dana super banyak ini mencakup pembangunan gedung pencakar langit, pusat perbelanjaan, apartemen, dan hotel-hotel baru di Mekkah, menggantikan prasarana yang tergusur. (ais)